ISLAMTODAY ID-Kementerian Pertahanan Jepang pada Ahad (11/6/2023) mengatakan bahwa pihaknya telah memperpanjang instruksi untuk menghancurkan setiap proyektil Korea Utara yang dapat terbang di atas wilayahnya.
Langkah ini mengindikasikan Jepang akan tetap waspada mengingat Korea Utara telah menyiapkan rencananya untuk melakukan upaya dalam waktu dekat menyusul kegagalan peluncuran akhir bulan lalu.
Korea Utara memberi tahu Jepang dan Organisasi Maritim Internasional pada akhir Mei bahwa pihaknya berencana meluncurkan satelit antara 31 Mei dan Sabtu (3/6/2023) tengah malam. Pada 4 Juni, Korea Utara mengindikasikan peluncuran berikutnya akan dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Di sisi lain, Jepang menganggap setiap peluncuran roket Korea Utara yang membawa satelit setara dengan uji coba rudal balistik dan dengan demikian melanggar sanksi PBB. Resolusi Dewan Keamanan bertujuan untuk menggagalkan pengembangan nuklir dan rudal Pyongyang.
“Pada 31 Mei, Korea Utara berusaha meluncurkan satelit pengintaian militer ke orbit tetapi operasi itu gagal karena kerusakan serius,” ungkap media Jepang, seperti dilansir dari Japan Today, Senin (12/6/2023).
Dengan perpanjangan perintah penghancuran kementerian Jepang, yang awalnya dikeluarkan pada 29 Mei, SDF akan terus mengerahkan rudal pencegat Patriot Advanced Capability-3 berbasis darat di pulau utama Prefektur Okinawa serta di pulau Miyako dan Yonaguni.
Selain itu, Amerika Serikat dan sekutu keamanan Asia-nya (Jepang dan Korea Selatan) tetap waspada sepanjang jendela peluncuran yang telah diumumkan sebelumnya.
Korea Utara percaya bahwa satelit pengintaian militer diperlukan untuk mendeteksi potensi serangan mendadak dari Washington dan Seoul. Korea Selatan secara teknis masih dalam keadaan perang dengan Pyongyang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
(Resa/Japan Times)