(IslamToday ID) – Perwakilan Khusus untuk Urusan Perdamaian dan Keamanan Semenanjung Korea Kim Gunn mengatakan Korea Selatan dan Amerika Serikat sepakat perkuat upaya bersama untuk mencegah dana mengalir ke program pengembangan senjata Korea Utara.
Kim dan Perwakilan Khusus AS untuk Korea Utara Sung Kim bertemu di Washington pada hari Senin (12/6/2023).
“[Kami] telah sepakat untuk memperkuat upaya kami untuk lebih pasti memotong dana untuk program pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara,” ungkap Kim, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (13/6/2023).
Keduanya juga membahas tindakan pencegahan terhadap kemungkinan provokasi Pyongyang.
“Dalam kondisi saat ini ketika Korea Utara telah mengumumkan rencana untuk peluncuran tambahan yang disebut satelit, [kami] meninjau dan mengoordinasikan tindakan pencegahan negara kami terhadap potensi provokasi Korea Utara,” ungkapnya.
“Diplomat AS menggemakan pernyataan utusan Korea Selatan sambil menegaskan kembali komitmen Washington untuk berdialog dengan Pyongyang,” ungkap kantor berita Yonhap.
Pada tanggal 31 Mei, Korea Utara gagal meluncurkan satelit pengintaian militer Malligyong-1 yang dipasang pada roket pembawa Chollima-1.
“Setelah pemisahan tahap pertama, mesin tahap kedua gagal menyala, menyebabkan roket kehilangan daya dorong dan jatuh ke Laut Kuning,” ungkap badan antariksa Korea Utara.
Pada awal Juni, Organisasi Maritim Internasional (IMO) mengadopsi resolusi yang mengutuk peluncuran rudal Korea Utara sebagai ancaman serius terhadap keselamatan pelayaran internasional.
Pada tanggal 4 Juni, Korea Utara menanggapi dengan sebuah pernyataan yang mengancam akan berhenti memberi tahu organisasi tersebut tentang peluncuran negara tersebut di masa depan. [res]