(IslamToday ID) – China mengecam AS karena mengajak India untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan dalam upaya menghadang kemajuan negaranya.
Dalam sebuah opini di The Global Times, diplomat top China Wang Yi mengatakan bahwa perhitungan geopolitik AS dengan India pasti akan gagal. Pernyataan ini muncul menjelang kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Narendra Modi ke Amerika Serikat.
“Financial Times baru-baru ini memperingatkan bahwa dukungan Washington terhadap Modi ada harganya, karena membuat khawatir beberapa elit India. Mereka khawatir bahwa AS mencoba untuk menggunakan India sebagai benteng melawan China,” tulis editorial itu.
Mantan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa perhitungan geopolitik AS tidak sulit dibaca.
“Seperti yang ditakutkan oleh banyak elit India, upaya keras Washington untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan India terutama untuk memperlambat perkembangan ekonomi China. Namun , perhitungan geopolitik AS ini pasti gagal, karena posisi China dalam rantai pasokan global tidak dapat digantikan oleh India atau ekonomi lain,” ungkap Wang Yi, seperti dilansir dari India Today, Selasa (20/6/2023)
Lebih lanjut, artikel tersebut mengatakan meskipun ada peningkatan investasi di India oleh perusahaan-perusahaan Amerika, mereka tidak dapat dipisahkan dari rantai pasokan China.
“Faktanya, perdagangan India dengan AS tidak dapat menggantikan perdagangannya dengan China, India juga tidak dapat menggantikan China dalam rantai pasokan global,” ungkap artikel itu.
“Jika AS dan India ingin lebih mengembangkan kerja sama ekonomi dan perdagangan, mereka harus menyelesaikan masalah di antara mereka sendiri, daripada menargetkan China,” bunyinya.
Selain itu, artikel editorial itu mendesak India untuk meninggalkan perhitungan geopolitik, seperti mempertimbangkan untuk bergabung dengan permainan sembrono dan egois AS dalam menahan China”
Artikel itu juga menambahkan bahwa mempromosikan perdagangan dan kerja sama ekonomi dengan China sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan India di masa depan.
Menariknya, karya Wang Yi datang pada saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Menteri Luar Negeri China Qin Gang dan Wang Yi dalam perjalanan lima harinya ke Beijing.
Langkah ini dilihat sebagai upaya AS untuk meredakan ketegangan antara AS dan China. [res]