(IslamToday ID) – Komisi Eropa ingin negara-negara anggota mengeluarkan $55 miliar (Rp 823.5 triliun) untuk membantu pemerintah Ukraina.
Dana bantuan ini untuk membayar gaji, pensiun, dan memulai proyek rekonstruksi.
Ketentuan bailout yang diusulkan dapat berubah sambil menunggu pengumuman resmi pada hari Selasa (20/6/2023). Paket tersebut akan dibiayai oleh kontribusi langsung dari negara-negara anggota, bukan dengan meminjam dari pasar.
“Bantuan akan diberikan dalam bentuk hibah, pinjaman lunak dan jaminan daripada beberapa instrumen rekonstruksi yang memberatkan,” ungkap Bloomberg, seperti dilansir dari RT, Selasa (20/6/2023).
Lebih lanjut, uang itu akan diberikan antara tahun 2024 dan 2027. Selama ini, anggaran Ukraina telah menerima suntikan uang tunai dari sponsor Barat agar tetap berjalan.
Washington dan sekutunya telah berjanji membantu Kiev selama diperlukan untuk mengalahkan Rusia, termasuk melalui pemberian dukungan non-militer.
“AS sendiri menyediakan $26,4 miliar bantuan anggaran antara Januari 2022 dan Februari 2023,” menurut wadah pemikir Dewan Hubungan Luar Negeri.
Paket bantuan yang diumumkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) pada 24 Februari bernilai $9,9 miliar.
Sumber Bloomberg menyarankan bahwa pendanaan UE akan dibuat tergantung pada Kiev yang memberikan reformasi untuk meningkatkan supremasi hukum dan mengatasi korupsi.
Menurut Reuters, Komisi Eropa akan menerbitkan laporan minggu ini tentang upaya Kiev yang akan menyatakan bahwa mereka telah memenuhi dua dari tujuh syarat untuk memulai negosiasi keanggotaan.[res]