(IslamToday ID) – Rusia meyakini laporan soal tidak adanya keterlibatan Amerika Serikat (AS) dengan upaya pemberontakan kelompok paramiliter Wagner adalah benar.
“Kami memiliki alasan untuk percaya pada laporan yang menduga bahwa saat semuanya dimulai, atau bahkan sehari sebelumnya, Departemen Negara dengan terburu-buru memberi instruksi kepada misi luar negerinya untuk menahan diri dari untuk berkomentar mengenai situasi ini, agar tidak ada yang dapat berargumen bahwa Amerika Serikat terlibat dalam hal ini,” ungkap Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
Dia mengatakan bahwa Washington juga meminta Kyiv tidak menggunakan kesempatan untuk melakukan tindakan sabotase di Rusia di tengah pemberontakan Wagner.
“Saya tidak dapat menjamin 100% keakuratan laporan ini, tetapi cukup andal dan masuk akal,” ungkapnya, seperti dilansir dari AA, Kamis (29/6/2023)
Selain itu, Lavrov mengatakan bahwa posisi AS saat ini bisa jadi disebabkan ketakutan akan nasib senjata nuklir.
Ditanya tentang kemungkinan alasan posisi Washington, Lavrov mengatakan bahwa itu bisa menjadi karena ketakutan akan nasib senjata nuklir.
Di sisi lain, Lavrov meragukan pernyataan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby bahwa AS tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Rusia dan tidak berniat melakukan kudeta di Rusia.
“Beberapa tahun yang lalu, ada yayasan-yayasan Amerika dan organisasi non-pemerintah yang bekerja di Rusia. Apa yang mereka lakukan di sini? Mereka melakukan segala upaya untuk mendekati dan melatih oposisi. Saya tidak berpikir bahwa kita perlu memasuki detail tentang subjek ini,” ungkapnya.
Lavrov juga mengatakan bahwa dia percaya Barat akan berbalik melawan negara mana pun yang menantang dominasinya.
Menurutnya, Rusia menjadi target sanksi Barat karena alasan-alasan tersebut dan juga sebagai “pelajaran” bagi Tiongkok yang dianggap sebagai ancaman strategis.
Sementara itu, Lavrov menolak tuduhan terhadap Rusia atas penghancuran stabilitas strategis.
Dia menunjukkan bahwa tiga dari empat perjanjian pengendalian senjata yang paling penting telah dibatalkan oleh AS – Perjanjian Rudal Anti-Balistik, Perjanjian Mengenai Langit Terbuka, dan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah.[res]