(IslamToday ID)—Menteri Luar Negeri Aljazair Ahmed Ataf bertemu dengan rekan sejawatnya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian pada tanggal 8 Juli di Tehran untuk membahas hubungan bilateral dan sejumlah isu regional ataupun internasional.
Dalam konferensi pers bersama, Ataf menyatakan bahwa kedua menteri setuju untuk memulai persiapan pertemuan komite bersama dan mengaktifkan mekanisme kerja sama bilateral di berbagai bidang.
“Kami juga membahas isu-isu regional terkait krisis di Ukraina dan perkembangan di Palestina, Yaman, dan Libya,” ungkap Ataf, seperti dilansir dari The Cradle, Sabtu (8/7/2023).
Ataf menekankan bahwa Aljazair senang melihat perbaikan hubungan baru-baru ini antara negara-negara Arab dan Iran serta kesepakatan historis yang dicapai antara Iran dan Arab Saudi pada bulan Maret.
Dia menyatakan harapannya bahwa kesepakatan yang dimediasi oleh China akan berkontribusi pada penguatan pendekatan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi negara-negara di wilayah tersebut.
“Saya menekankan bahwa kami (Aljazair) senang melihat perkembangan positif antara negara-negara Arab, khususnya Arab Saudi, dan Iran. Kami berharap hal itu akan berkontribusi pada konvergensi yang lebih kuat di wilayah tersebut dan bahwa kepercayaan dan kerja sama akan menjadi dasar hubungan antar negara,” ujar Ataf.
Selain itu, Amir-Abdollahian mengatakan bahwa Iran dan Aljazair akan berupaya untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, energi baru, pertanian, peralatan medis, obat-obatan, pariwisata, dan industri pertambangan.
Dia mengatakan bahwa Iran dan Aljazair telah sepakat untuk menghapus persyaratan visa politik dan sedang merencanakan untuk menghapus persyaratan visa bagi pelancong biasa antara kedua negara.
Amir-Abdollahian juga memuji Aljazair atas upaya mencegah keanggotaan Israel di Uni Afrika. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa peran Aljazair dalam mengembalikan Suriah ke dalam Liga Arab sangat konstruktif.[res]