(IslamToday ID)—Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kutuk keras peluncuran rudal balistik jarak jauh Korea Utara.
“Guterres meminta Pyongyang untuk sepenuhnya mematuhi kewajiban internasionalnya di bawah semua resolusi Dewan Keamanan yang relevan,” ungkap juru bicaranya Stephane Dujarric, seperti dilansir dari AA, Rabu (12/7/2023).
Sekjen PBB mendesak Korea Utara untuk melanjutkan dialog tanpa prasyarat yang mengarah pada perdamaian berkelanjutan dan denuklirisasi Semenanjung Korea yang lengkap dan dapat diverifikasi.
Menurut militer Korea Selatan, Korea Utara pada hari Rabu (12/7/2023) menembakkan rudal balistik jarak jauh ke perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Rudal itu jatuh di tempat yang oleh Korea Selatan disebut Laut Timur dan Tokyo disebut Laut Jepang.
Baik Korea Selatan dan Jepang mengecam peluncuran rudal balistik terbaru dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memperingatkan bahwa Pyongyang akan membayar harga untuk melakukan peluncuran rudal balistik ilegal.
Selain itu, Hirokazu Matsuno, kepala sekretaris kabinet Jepang, menyebut peluncuran rudal terbaru itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Itu sama sekali tidak dapat diterima,” ungkap Hirokazu Matsuno.
Bulan lalu, Korea Utara menguji coba dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya sebagai tanggapan atas latihan militer yang dilakukan oleh AS dan Korea Selatan.
Peluncuran terbaru itu terjadi hanya sehari setelah saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, memperingatkan bahwa Pyongyang akan mengambil tindakan “jelas dan tegas” terhadap penerbangan pengawasan AS di dalam “zona perairan ekonomi” Korea Utara.
Sementara itu, sepanjang tahun ini, Pyongyang meluncurkan 12 rudal termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong-15, Hwasong-17, dan rudal Hwasong-18.
Korea Utara pada bulan Mei juga meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya, yang jatuh ke Laut Barat Korea.[res]