(IslamToday ID)—Financial Times (FT) melaporkan bahwa Meta berencana untuk merilis kecerdasan buatan (AI) miliknya dengan tujuan untuk menjangkau penggunaan yang lebih luas seperi halnya ChatGPT.
Laporan tersebut berisi wawancara dari sumber yang dekat dengan Meta, yang mengatakan bahwa meskipun perusahaan merilis teknologi AI-nya sendiri yang disebut mode bahasa besar (LLM) akan tetapi Meta masih ingin mengembangkan versi baru yang akan tersedia lebih luas dan dapat disesuaikan oleh perusahaan.
Langkah ini karena Meta ingin mencoba bersaing dengan pembuat ChatGPT OpenAI dan Google yang didukung Microsoft, pemimpin pasar saat ini.
Sumber FT, dilaporkan memiliki pengetahuan tentang strategi tingkat tinggi di Meta, mengatakan:
“Tujuannya adalah untuk mengurangi dominasi OpenAI saat ini.”
Dengan versi komersial LLaMa, startup dan bisnis akan dapat membangun perangkat lunak dan aplikasi khusus dengan teknologi AI yang landasannya berasal dari Meta.
Saat ini, semua model Meta gratis dan open-source meskipun dua sumber FT mengatakan perusahaan telah mengeksplorasi versi berbayar untuk pelanggan perusahaan. Namun, itu tidak akan menjadi bagian dari rilis yang akan datang.
Rilis versi komersial diharapkan “segera,” kata sumber FT.
Selain itu, Meta telah menjadikan model LLM-nya open-source, yang berarti detail operasi sistem tersedia untuk umum. Tidak demikian halnya dengan kompetitornya seperti OpenAI, yang merahasiakan kodenya untuk pihak ketiga.
Sumber FT mengatakan:
“Pemangku kebijakan Meta menyadari bahwa mereka tertinggal dalam siklus hype AI, dan saat ini mereka tengah berupaya untuk menyusul keterlambatan dengan membuka ekosistem baru.”
Namun FT berpendapat pengembangan ekosistem AS yang dilakukan Meta ini adalah cara untuk menutupi kasus yang terjadi sebab saat ini Meta menghadapi gugatan dari penulis Sarah Silverman dan dua penulis lainnya.
Mereka menuduh Meta telah melakukan pelanggaran hak cipta saat melatih sistem AI-nya. [sya]