(IslamToday ID)—Defense Command Paper keluarkan laporan terbaru nyatakan bahwa National Cyber Force (NCF), yang dikelola oleh dinas intelijen dan Kementerian Pertahanan (MoD) Inggris, lakukan “operasi dunia maya setiap hari” untuk menabur ketidakpercayaan, menurunkan moral, dan melemahkan musuh.
Itu termasuk mengganggu platform online atau layanan perpesanan, mencegah publikasi propaganda, dan melawan kampanye negara asing yang tidak sesuai dengan kebijakan luar negeri Inggris.
Laporan Kementerian Pertahanan juga mengungkapkan bagaimana NCF telah bekerja sama dengan kelompok pengawasan global super rahasia Five Eyes, dan NATO.
Laporan itu menjelaskan:
“Kemampuan kami untuk belajar dari peristiwa dan mencari ancaman akan menghasilkan keuntungan strategis bagi personel dan mitra kami dalam konflik.
“Ini melibatkan kerja sama erat dengan mitra lintas pemerintah kami, termasuk Pusat Keamanan Siber Nasional, dan mitra internasional kami, khususnya melalui Five Eyes dan NATO.”
Sementara pekerjaan NCF adalah “rahasia” dan rincian operasi individu tidak diungkapkan, surat kabar tersebut menyatakan bahwa selama tiga tahun terakhir, NCF telah melakukan operasi untuk melindungi penempatan militer di luar negeri,
Distribusi Propaganda Inggris ke Daerah Musuh
Unit tersebut, yang didirikan pada tahun 2020, juga akan memperluas operasinya, dengan rencana untuk mempekerjakan lebih banyak staf Kementerian Pertahanan dan intelijen selama beberapa tahun ke depan.
Selain itu unit ini akan memperluas kapasitas dan jangkauan NCF untuk mengimbangi musuh, tujuannya agar beroperasi lebih dinamis dalam lingkungan informasi internasional dan meningkatkan koordinasi kegiatan komunikasi strategis pertahanan.
Pada bulan April, kelompok yang sangat rahasia itu menerbitkan satu-satunya laporan yang merinci beberapa operasi pertahanan yang dilakukan di ranah digital sejak 2020.
“Ini termasuk mengganggu komando dan kontrol teroris dan distribusi propaganda, mendukung sasaran militer di medan perang, dan mengganggu aktivitas aktor bermusuhan yang ingin mencelakakan Inggris,” kata laporan itu.
Dikatakan pihaknya merekrut dan mempekerjakan agen, di samping itu juga menggunaka teknologi operasional rahasia, dengan bantuan “keahlian operasional dan perencanaan” Kementerian Pertahanan dan “kecerdasan global” GCHQ.
Badan intelijen—termasuk MI5 dan M6—juga memiliki agen yang bergabung ke unit siber, bersama dengan Defense Science & Technology Laboratory (Dstl).
NCF mengatakan tujuannya adalah “untuk mengubah perilaku musuh dengan mengeksploitasi ketergantungan mereka pada teknologi digital.”
Bulan lalu The Telegraph melaporkan bahwa salah satu fungsi utama NCF adalah “menyampaikan informasi” kepada perusahaan seperti Facebook dan Twitter untuk “mendorong … penghapusan postingan dengan cepat”.
Awal pekan ini, menteri kekayaan intelektual Inggris Viscount Camrose menghadapi seruan untuk menutup institusi rahasia ini.
Viscount Camrose membela NCF, mengklaim sebagian besar pekerjaannya berfokus pada ancaman negara yang bermusuhan terhadap Inggris meski harus mengorbankan kebebesan privat dan melakukan sensor pada penduduknya sendiri yang tak sesuai dengan nilai-nilai yang selalu digaungkan Inggris. [sya]