(IslamToday ID)—Pada bulan Juni, dilaporkan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron ingin menghadiri KTT tingkat atas BRICS yang diselenggarakan oleh Afrika Selatan, di mana Prancis bukan negara anggotanya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berusaha untuk berpartisipasi dalam acara KTT BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) yang akan datang, tidak menerima undangan.
“Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, sebagai ketua BRICS, mengirim undangan kepada para pemimpin 70 negara ke KTT, tetapi Presiden Prancis Macron dan para pemimpin Amerika Serikat dan Inggris tidak termasuk yang diundang, ” lapor outlet berita Afrika Selatan, seperti dilansir dari Sputniknews, Ahad (23/7/2023)
Untuk diketahui, KTT BRICS akan diadakan di Pusat Konferensi Internasional Johannesburg Sandton dari 22 hingga 24 Agustus.
KTT ini akan dimulai dengan pembukaan Forum Bisnis.
Pada tanggal 23 Agustus, bagian tengah dari KTT BRICS akan berlangsung, di mana pertemuan para pemimpin negara anggota asosiasi akan diadakan di bawah kepemimpinan Ramaphosa, sedangkan sebagian dari acara tersebut akan diadakan dalam format tertutup.
Keesokan harinya, 24 Agustus, para pemimpin negara-negara BRICS akan mengadakan pertemuan dengan para kepala negara dan pemerintahan yang diundang melalui kerja sama dengan BRICS, dan juga akan diadakan rapat umum.
Bersama dengan kepala negara dan pemerintahan Afrika, 11 pemimpin negara Global South diundang ke acara tersebut.
Diantara 11 pemimpin tersebut mewakili organisasi regional seperti Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Komunitas Karibia (CARICOM), Kelompok 77 (G77), Dewan Kerjasama untuk Negara-negara Arab di Teluk Persia (GCC).
Presiden Rusia Vladimir Putin akan berpartisipasi secara online di semua sesi para pemimpin negara anggota BRICS.
Kepresidenan BRICS Afrika Selatan saat ini adalah yang ketiga berturut-turut. Dengan dimulainya tahun 2024, kepemimpinan BRICS beralih ke Rusia.
Sebuah surat kabar Prancis melaporkan pada bulan Juni, mengutip sumber di Istana Elysee, bahwa Macron telah meminta undangan dari Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa ke KTT BRICS yang akan datang.
Sebuah sumber dikutip menjelaskan bahwa Afrika Selatan tidak mengatakan apakah siap untuk mengizinkan para pemimpin internasional lainnya di luar negara anggota untuk menghadiri acara tersebut.
Belakangan, diplomat top Macron, Catherine Colonna, menegaskan bahwa presiden tertarik datang ke Johannesburg sebagai pengamat pada Agustus untuk menghadiri pertemuan para pemimpin Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.(res)