(IslamToday ID)—Presiden NDB Dilma Vana Rousseff mengatakan bahw Bank Pembangunan Baru (NDB) BRICS tertarik meningkatkan penggunaan mata uang nasional dalam penyelesaian untuk memperkuat pasar negara anggota bank.
“Kami ingin meningkatkan jumlah operasi dalam mata uang nasional untuk memperkuat pasar negara-negara anggota Bank Pembangunan Baru,” ungkap pejabat tersebut pada sesi pleno KTT Rusia-Afrika di St. Petersburg, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (27/7/2023).
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa peningkatan tersebut adalah salah satu prioritas utama bank.
Rousseff mengatakan bahwa negara-negara berkembang saat ini paling rentan terhadap kebijakan proteksionis sepihak.
“Penggunaan sanksi untuk tujuan politik atau upaya untuk memperluas yurisdiksi suatu negara di luar wilayahnya tidak menyelesaikan satu masalah pun, melainkan memperburuk masalah yang sudah ada,” tegas presiden bank tersebut.
Untuk diketahui, BRICS menyatukan ekonomi berkembang terbesar di dunia – Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.
Sejumlah negara lain berniat bergabung dalam blok ekonomi tersebut, antara lain Aljazair, Argentina, Mesir, Iran, Indonesia, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan lain-lain.
Afrika Selatan yang mengambil alih kepresidenan BRICS pada Januari, akan menjadi tuan rumah KTT BRICS ke-15 dari 22-24 Agustus.
KTT Rusia-Afrika Kedua dan Forum Ekonomi dan Kemanusiaan berlangsung di kota Rusia St. Petersburg dari 27-28 Juli.
Para peserta KTT diharapkan menandatangani sejumlah dokumen internasional dan bilateral.(res)