(IslamToday ID)—Pemerintah Jerman memperbarui daftar pasokan militer yang diberikan ke Ukraina pada hari Jumat (4/8/2023), dengan paket terbaru termasuk tank pembersih ranjau, sistem pengintaian, dan howitzer.
Berlin juga telah berjanji untuk mengirim tambahan 40 kendaraan tempur infanteri (IFV) Marder ke Kiev.
Pernyataan itu mengatakan Ukraina menerima lima platform SurveilSPIRE pengawasan seluler otonom dari Jerman.
Menurut pabrikannya, perusahaan Estonia DefSecIntel, kompleks berbasis trailer dilengkapi dengan sarang drone dan “perangkat lunak pendeteksi AI bawaan”, dan seharusnya tidak memerlukan operator lapangan.
Selain itu, Berlin telah memberi Kiev drone pengintai Vector jarak jauh.
Batch bantuan militer terbaru mencakup dua tank pembersih ranjau Wisent 1, dan 11 bajak ranjau untuk tank T-72 buatan Soviet.
Selain itu, Jerman juga telah memasok dua howitzer self-propelled Zuzana 2 buatan Slovakia, sebagai bagian dari proyek yang dibiayai bersama oleh Denmark dan Norwegia.
Menurut laporan pemerintah, Berlin berencana menggandakan pendanaannya untuk Prakarsa Pembangunan Kapasitas Keamanan NATO, dibandingkan dengan tahun 2022.
Program ini dirancang untuk “memberikan dukungan” bagi “mitra” blok militer tersebut. Tahun lalu, Jerman membelanjakan €2 miliar ($2,21 miliar) untuk skema tersebut.
Pada tahun 2023, telah mengalokasikan €5,4 miliar ($5,95 miliar) untuk proyek tersebut.
“Dana ini akan digunakan terutama untuk bantuan militer ke Ukraina,” ungkap laporan pemerintah, seperti dilansir dari RT, Ahad (6/8/2023).
Lebih lanjut, pemeritntan menambahkan bahwa “otorisasi tambahan” telah dibuat untuk komitmen sebesar €10,5 miliar ($11,58 miliar) selama “tahun-tahun berikutnya.”
Daftar bantuan militer yang direncanakan Jerman untuk Ukraina mencakup total 60 IFV Marder, serta 100 tank tempur utama Leopard 1A5, bersama dengan amunisi untuk masing-masing alat berat.
Berlin juga berupaya mengirim 25.500 proyektil artileri 155mm dan 18.000 senjata anti-tank portabel ke Kiev.
Jerman telah memasok pasukan Ukraina dengan 10 tank Leopard 1A5 dan 18 tank Leopard 2A6 yang lebih modern, serta 40 IFV Marder sebagai bagian dari kampanye bantuan militer besar-besaran Barat menjelang serangan Kiev yang banyak digembar-gemborkan.
Beberapa alat berat buatan Jerman, termasuk tank Leopard, telah dihancurkan atau direbut oleh pasukan Rusia setelah dimulainya operasi Ukraina.
Serangan Kiev sejauh ini gagal memberikan hasil nyata atau secara signifikan mengubah situasi di garis depan, sekitar dua bulan setelah diluncurkan pada awal Juni.
Pada hari Jumat, saat Berlin memperbarui daftar bantuan militernya untuk Kiev, Moskow mengeluarkan pembaruan tentang perkiraan korban di Ukraina.
“Ukraina telah kehilangan lebih dari 43.000 prajurit selama serangan itu,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Lebih dari 4.900 senjata berat Ukraina telah dihancurkan sejak awal Juni, termasuk 25 tank tempur utama Leopard buatan Jerman, 7 ‘tank beroda’ AMX-10 RC buatan Prancis dan 21 kendaraan tempur infanteri Bradley buatan AS, tambahnya.
Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa melanjutkan pasokan senjata ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik dan memperpanjang penderitaan manusia.
Negara itu juga menuduh Washington, dan sekutunya di Eropa dan di tempat lain, menunjukkan ketidakpedulian terhadap nyawa tentara Ukraina.(res)