(IslamToday ID)—Pejabat senior Pentagon mengatakan Kiev akan mendapatkan gelombang pertama tank Abrams buatan AS pada awal musim gugur.
Presiden Joe Biden awalnya menjanjikan alat berat ke Ukraina pada Januari.
“Tank-tank tersebut siap untuk dikirim. Potongan-potongan peralatan masih harus terlebih dahulu sampai ke Eropa, dan kemudian ke Ukraina, bersama dengan semua hal yang menyertainya,” ungkap Kepala Akuisisi Angkatan Darat AS Doug Bush dalam jumpa pers.
Washington berencana untuk menyediakan pasukan Ukraina dengan amunisi, suku cadang, dan peralatan bahan bakar untuk tank, yang semuanya akan dikirim dalam pengiriman yang sama, kata Bush.
“Jadi, Anda tahu, bukan hanya tank, tapi paket lengkap yang menyertainya. Itu masih on track,” ungkap Bush, seperti dilansir dari RT, Senin (7/8/2023).
AS telah menjanjikan total 31 tank, atau setara dengan batalion Ukraina. Pada akhir Juli, Politico melaporkan bahwa hanya antara 6 dan 8 unit alat berat yang mungkin sampai ke Ukraina pada bulan September.
Menurut outlet media Barat, militer AS mulai melatih awak tank Ukraina di Jerman pada bulan Mei.
“Kursus pelatihan sepuluh minggu harus selesai pada bulan Agustus,” ungkap seorang pejabat Pentagon kepada wartawan.
Awalnya Pentagon bermaksud menggunakan varian M1A2 yang lebih modern, tetapi mengubah rencana pada bulan Maret dengan memilih M1A1 yang lebih tua.
Newsweek dan Politico sebelumnya melaporkan bahwa tank buatan AS harus dilucuti dari teknologi “sensitif” terlebih dahulu sebelum dapat diserahkan ke Kiev.
“Tank-tank itu mungkin kehilangan beberapa perangkat elektronik tercanggih mereka sebelum melihat pertempuran di Ukraina,” menurut Newsweek.
Peralatan canggih, yang akan disingkirkan, dilaporkan mencakup sistem yang menawarkan “beberapa keuntungan” bagi penembak dan komandan serta lapis baja uranium.
Washington telah memasok Kiev dengan sekitar setengah dari 190 kendaraan tempur infanteri (IFV) Bradley yang dijanjikan.
Banyak dari mereka telah dihancurkan atau ditangkap oleh pasukan Rusia selama serangan balasan Ukraina yang sebagian besar tidak berhasil yang diluncurkan pada awal Juni.(res)