(IslamToday ID)—Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington tidak percaya bahwa Kelompok Wagner Moskow atau Evgeny Prigozhin berkaitan dengan kudeta militer di Niger, tetapi tetap khawatir negara Afrika itu dapat berada di bawah pengaruh Rusia.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC pada hari Selasa (8/8/2023), dia mengakui bahwa AS sangat khawatir tentang Wagner yang “mungkin muncul” di beberapa bagian wilayah Sahel.
“Saya pikir apa yang terjadi, dan apa yang terus terjadi di Niger tidak dihasut oleh Rusia atau Wagner, tetapi… mereka mencoba memanfaatkannya,” ungkap Blinken, seperti dilansir dari RT, Rabu (9/8/2023).
Lebih lanjut, Blinken menuduh kelompok Wagner hanya membawa masalah ke mana pun ia pergi dan mengklaim bahwa ketidakamanan telah meningkat.
Pernyataan Blinken muncul setelah laporan media menyatakan bahwa pemerintah militer baru Niger telah mempertimbangkan untuk mengundang kelompok Wagner ke negara itu dalam membantu melindungi kekuatan mereka dan menghalangi intervensi asing.
Sementara itu, para pemimpin kudeta sedang menghadapi tenggat waktu yang semakin dekat untuk mengembalikan Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan ke tampuk kekuasaan atau menghadapi kemungkinan intervensi militer oleh negara-negara tetangga.
Penjabat Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland bahkan secara pribadi melakukan perjalanan bertemu dengan perwakilan pemerintah baru Niger untuk mencegah mereka berbaur dengan Wagner.
Selain itu, Presiden pro-AS Niger yang digulingkan, Bazoum, juga menyatakan keprihatinannya bahwa wilayah Sahel di Afrika barat dapat berada di bawah pengaruh Rusia melalui kelompok Wagner.
Di sisi lain, ketua PMC Evgeny Prigozhin menegaskan bahwa kelompoknya hanya berjuang di sisi kebaikan, keadilan dan mereka yang ingin mempertahankan kedaulatan dan hak-hak rakyatnya.
Dia juga mencatat bahwa tingkat kecemasan Washington tentang kemungkinan bertemu dengan kelompoknya “memicu kegembiraan” dan mengundang pemerintah baru Niger untuk “hubungi kami”.(res)