(IslamToday ID)—Lebih dari setengah total jumlah penduduk Jerman sudah tidak percaya dengan kinerja pemerintahan.
Menurut survei dari Institut Penelitian Sosial dan Analisis Statistik Forsa, sekitar 69% penduduk Jerman percaya bahwa pemerintah tidak bisa mengatasi semua tugas yang ada.
Hanya sekitar 27% orang yang masih percaya pada kemampuan pejabat pemerintah. Total angkanya turun dua persen dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2020, ketika Jerman menghadapi gelombang pertama pandemi Covid-19, hanya 40% orang yang merasa pemerintah gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Kepercayaan warga pada kemampuan negara untuk bertindak turun menjadi sangat rendah. Ini perlu diperhatikan,” ungkap Ulrich Silberbach, kepala Asosiasi Pegawai Pemerintah Jerman (DBB), yang melakukan survei semacam ini setiap tahun, seperti dilansir dari RT, Selasa (15/8/2023).
Silberbach juga menunjuk pada perpecahan yang semakin meningkat di dalam masyarakat Jerman.
“Polarisasi antara Timur dan Barat, orang kaya dan miskin… semakin besar dan tingkat ketegangan sosial semakin tinggi,” ungkapnya.
Kepala DBB menyalahkan kurangnya kepemimpinan dari Kanselir Olaf Scholz atas hal tersebut.
“Yang diinginkan oleh masyarakat sebenarnya sederhana: Pemerintah seharusnya bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan membantu rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Berlin seharusnya berhenti membuat undang-undang yang semakin rumit dan memberikan layanan publik yang lebih baik.
Survei lain yang dilakukan oleh stasiun televisi publik ARD di awal Agustus menunjukkan bahwa persetujuan masyarakat terhadap pemerintahan saat ini hanya sekitar 21%, turun dari 60% pada tahun 2020.
Pada pertengahan Juli, survei lain dari Institut Forsa juga menemukan bahwa 77% warga Jerman merasa tidak puas atau sangat tidak puas dengan pemerintah federal.
Studi tersebut juga menemukan bahwa 52% pemilih partai SPD, partai Kanselir Scholz, merasa tidak puas.
Di kalangan pendukung Partai Hijau dan Partai Demokrat Bebas, yang juga bagian dari koalisi pemerintahan, masing-masing 55% dan 71% merasa tidak puas.(res)