(IslamToday ID)—Menurut Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemungkinan besar NATO akan berintegrasi dengan AUKUS, pakta keamanan antara AS, Inggris, dan Australia.
Hal ini dikemukakan karena AS berusaha untuk mengubah tatanan wilayah Asia-Pasifik agar sesuai dengan kepentingannya sendiri.
Pada hari Selasa (15/8/2023), Putin berbicara di Konferensi Keamanan Internasional ke-21 di Moskow.
Dalam pidatonya, Putin menyatakan bahwa Amerika Serikat sedang berupaya untuk merombak hubungan antar-negara di wilayah Asia-Pasifik.
Ia menambahkan bahwa seruan mengembangkan strategi Indo-Pasifik sebenarnya bertujuan untuk “menciptakan asosiasi militer-politik yang dikendalikan oleh Washington.”
“Kami tidak menutup kemungkinan bahwa hasil akhirnya adalah integrasi penuh pasukan NATO dengan struktur yang dibangun oleh blok AUKUS,” tegas Putin, seperti dilansir dari RT, Selasa (15/8/2023).
Pernyataan tersebut merujuk pada pakta yang disepakati antara Washington, London, dan Canberra pada akhir tahun 2021.
Sambil memberikan peringatan mengenai “Barat neo-kolonial,” yang dipimpin oleh AS, Putin mengingatkan bahwa Barat berupaya menghambat pembentukan dunia multipolar dengan menciptakan ketidakstabilan dan ketegangan di berbagai wilayah.
“Sebagian besar negara siap untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan nasional, budaya, dan cara hidup mereka. Pusat-pusat ekonomi dan politik baru sedang memperkuat diri,” ungkap Putin.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa tren ini dapat menjadi landasan penting bagi perkembangan global yang stabil dan progresif.
Namun, seiring perkembangan ini, konflik-konflik lama semakin meruncing dan konflik-konflik baru semakin diprovokasi di berbagai wilayah dunia.
“Tujuan dari tindakan ini jelas: untuk terus mendapatkan keuntungan dari tragedi kemanusiaan, memecah-belahkan manusia, memaksa negara-negara tunduk pada sistem neo-kolonial, dan mengeksploitasi sumber daya mereka dengan kejam,” tegas Putin.
Dia juga menambahkan bahwa negara-negara anggota NATO terus memperkuat dan memodernisasi kapabilitas ofensif mereka, bahkan mencoba untuk memperluas konfrontasi militer hingga ke luar angkasa dan domain informasi, dengan menggunakan sarana militer maupun non-militer.
Dalam konteks ini, Putin menyoroti bahwa meskipun tantangan keamanan di berbagai wilayah dunia memiliki karakteristik unik masing-masing, pada hakikatnya, semuanya dihasilkan oleh petualangan geopolitik, oleh tindakan egois dan aksi neo-kolonial dari Barat.
Putin menegaskan bahwa Rusia tetap berkomitmen untuk mengurangi konfrontasi di tingkat global dan regional.
Selain itu, Putin menambahkan bahwa negaranya akan terus berupaya mewujudkan tatanan dunia multipolar, yang didasarkan pada prioritas norma dan prinsip-prinsip hukum internasional, serta kerja sama konstruktif dan kepercayaan.(res)