(IslamToday ID)—Polisi Miami telah mengirimkan sekelompok senjata kecil ke Ukraina yang terdiri dari barang-barang yang disita dari penjahat atau dibeli kembali dari warga kota, ungkap pejabat penegak hukum Ukraina.
Upacara penyerahan berlangsung di Irpen, Ukraina, di Wilayah Kiev pada hari Selasa, dan dihadiri oleh Gennady Fedoryuk, wakil kepala Kepolisian Nasional, serta Kepala Polisi Miami, Manuel Morales.
“Senjata yang dulu digunakan oleh penjahat di jalanan dapat diubah menjadi alat kejahatan. Namun, senjata yang kami terima dari Miami akan menjadi alat tambahan untuk menjaga ketertiban dan keamanan,” ungkap Fedoryuk, sambil memberikan penghargaan kepada kota kembar Irpen, yaitu Miami, atas bantuannya.
Kepolisian Nasional Ukraina juga membagikan foto-foto upacara tersebut di Telegram, yang menunjukkan dua meja yang berisi pistol, revolver, dan beberapa senjata otomatis.
Walaupun Fedoryuk tidak merinci jumlah persis senjata yang dikirimkan oleh Miami, dewan kota Irpen menyatakan bahwa sebanyak 102 senjata kecil dan 150.000 butir amunisi telah diserahkan.
Mereka menambahkan bahwa tidak semua senjata ini disita dari penjahat, beberapa juga dibeli kembali dari penduduk.
Pada Juni 2022, Komisaris Kota Miami saat itu, Ken Russell, memulai kampanye ‘Senjata 4 Ukraina’, yang memungkinkan warga kota untuk menyerahkan senjata mereka sebagai bagian dari program pembelian kembali dengan imbalan hadiah mulai dari $50 hingga $200 per senjata.
“Dalam paket pengiriman, Polisi Miami menggabungkan senjata-senjata yang disita dengan yang mereka beli,” ungkap dewan kota, seperti dilansir dari RT, Rabu (16/8/2023).
Sementara itu, Ukraina telah berulang kali meminta dukungan dari pihak Barat dengan menyediakan senjata berat, seperti jet tempur canggih dan rudal jarak jauh.
Walaupun belum mendapatkan pesawat tempur modern dari Barat, Ukraina telah menerima pasokan tank, sistem pertahanan udara, dan peralatan militer lainnya dalam jumlah besar.
Namun, pemerintah Kiev masih mengkritik Barat karena keterlambatan dalam pengiriman, dan menyalahkan penundaan ini atas kesulitan yang dihadapi dalam konflik berkepanjangan dengan Rusia.
Meskipun Moskow berpendapat bahwa dukungan luar negeri telah gagal memberikan dampak signifikan, banyak media Barat juga mengakui bahwa usaha ini belum memenuhi harapan.
Rusia sudah beberapa kali memperingatkan pihak Barat agar tidak mengirim senjata ke Kiev, dengan alasan bahwa langkah ini hanya akan memperpanjang konflik.
Pihak Moskow juga mengingatkan bahwa senjata yang diberikan kepada Ukraina sering kali jatuh ke tangan kelompok kriminal terorganisir dan teroris di seluruh dunia. (res)