(IslamToday ID)—Setelah muncul larangan penjualan ke luar negeri oleh India bulan lalu, harga beras global melonjak ke level tertinggi dalam 15 tahun.
Akibatnya, eksportir Vietnam berhasil merestrukturisasi kesepakatan untuk sekitar 500.000 ton metrik beras, yang mengamankan harga lebih tinggi.
Ini merupakan konfirmasi pertama kali tentang kenaikan harga beras pasca larangan yang mengejutkan dari India, dengan para importir membayar lebih mahal untuk salah satu bahan makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di dunia akibat pasokan yang semakin ketat.
Eksportir beras Asia telah meningkatkan harga penawaran sekitar 20 persen sejak India melarang ekspor beras putih non-basmati bulan lalu.
Langkah ini meningkatkan risiko inflasi pangan bagi konsumen yang paling rentan di Asia dan Afrika yang sudah menghadapi pasokan lebih rendah akibat cuaca yang tidak menentu dan perang di Ukraina.
“Pembeli telah setuju untuk membayar harga lebih tinggi untuk beberapa kargo, yang mereka beli untuk pengiriman Agustus,” ungkap seorang pedagang di sebuah perusahaan perdagangan internasional, seperti dilansir dari TRTWorld, Kamis (17/8/2023)
Dia menambahkan bahwa sekitar 200.000 ton beras telah dikirim bulan ini sementara 300.000 ton lagi belum dimuat di pelabuhan Vietnam.
“Importir, termasuk Indonesia dan Filipina, telah membayar antara $30 hingga $80 per ton di atas kesepakatan yang ditandatangani sekitar $550 per ton untuk beras wangi Vietnam sebelum India melarang ekspor beras putih pada bulan Juli,” ungkap para pedagang berbasis di Singapura.
Ini memberikan pendapatan tambahan bagi penjual sekitar $15 juta hingga $40 juta dibandingkan dengan harga yang disepakati sebelum pembatasan India.
Larangan ekspor oleh India, yang menyumbang 40 persen dari pasokan beras dunia, telah mengurangi pasokan sebesar 10 juta ton dari pasar internasional.
“Renegosiasi dilakukan terutama untuk beras putih non-basmati,” kata seorang pedagang berbasis di Mumbai dari sebuah rumah perdagangan global.
“Baik pembeli maupun penjual menyerap sebagian dari kenaikan harga karena lonjakan harga beras lokal. Penjual tidak meningkatkan harga untuk mencocokkan harga pasar saat ini.”
Beras wangi dari Vietnam ditawarkan dengan harga hingga $700 per ton, tetapi harga direnegosiasi menjadi sekitar $580-$630 per ton, kata para pedagang.
Harga beras Thailand pecah 5 persen ditawarkan seharga $650-$655 per ton, sementara varietas serupa dari Vietnam ditawarkan seharga $620-$630 per ton.
Harga beras Thailand dikutip seharga $545 per ton dan Vietnam seharga $515-$525 per ton sebelum India memutuskan untuk membatasi ekspor pada bulan Juli.(res)