(IslamToday ID)—Pada tahun 2023, perang antara Ukraina dan Rusia terus berlanjut dengan eskalasi konflik yang telah memasuki hari ke-541 pada Jumat (18/8/2023). Konflik ini dimulai pada 24 Februari 2022, dan sejak itu, kedua negara terlibat dalam pertempuran yang mempengaruhi wilayah dan geopolitik regional.
Peristiwa-peristiwa terbaru dalam konflik ini mencerminkan kompleksitas dan dampak yang terus berkembang dari konflik ini.
Peristiwa Terkini Perang Ukraina-Rusia
- Jerman mengumumkan pengiriman dua sistem pertahanan udara IRIS-T dan sekitar 4.500 butir peluru artileri kaliber 155 mm ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer baru. Sistem pertahanan udara IRIS-T memiliki jangkauan hingga 40 km (sekitar 25 mil).
- Kepala staf jenderal Slovakia, Daniel Zmeko, mengunjungi garis depan di selatan Ukraina, kata sumber militer Ukraina. Pejabat Ukraina berterima kasih kepada Slovakia atas “bantuan material dan teknis”, kata Zmeko di halaman Facebook-nya.
-
Swedia akan mendonasikan bantuan militer senilai 3,25 miliar kronor Swedia ($297 juta) untuk mendukung Ukraina. Paket bantuan tersebut bertujuan untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina dan juga mendukung angkatan bersenjata negara dengan suku cadang dan pasokan darurat, kata Swedia.
- Kepala NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, meremehkan aliansi militer Barat dan mengulangi bahwa Kyiv akan menerima dukungan hingga “ia memenangkan perang”.
- Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa Ukraina kehilangan empat kendaraan lapis baja Stryker yang dipasok oleh AS dalam serangan Rusia yang berhasil di wilayah Donetsk Ukraina, menurut agen berita RIA Novosti. Ini adalah kali pertama Rusia mengklaim berhasil menghantam kendaraan militer AS.
- The Washington Post melaporkan bahwa Rusia membuat kemajuan dalam memproduksi drone serangan yang dapat menempuh jarak lebih dari 1.600 km (1.000 mil) dan menghantam kota-kota Ukraina. Moskow sedang mengembangkan versi drone Iran, Shahed-136, meskipun ada sanksi terhadap komponen yang diperlukan Rusia dari negara lain untuk membangun kendaraan udara tersebut, menurut surat kabar tersebut.(res)