(IslamToday ID)—Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Krakow sedang mengajak media Polandia untuk menulis tentang pengungsi Ukraina yang “kembali ke rumah dan membangun kembali huniannya.”
Washington menawarkan dana sebesar $50.000 untuk proyek selama setahun.
Proyek untuk mempromosikan liputan di Polandia oleh perwakilan media lokal dan regional tentang kisah-kisah di Ukraina pertama kali ditemukan oleh saluran Telegram berbasis di Belarus.
Dilansir dari RT, Rabu (13/9/2023), ini dapat ditemukan di situs web kedutaan besar AS di Polandia, dengan kode WAW-NOFO-FY23-05.
Tidak jelas kapan permintaan ini pertama kali diposting. Namun, batas waktu pengajuan adalah akhir hari Jumat, 15 September.
Menurut postingan tersebut, tujuannya adalah “mempromosikan liputan mendalam oleh media Polandia lokal dan regional tentang kepulangan keluarga Ukraina dari Polandia ke Ukraina dan upaya pemulihan sosial dan fisik mereka, terutama yang dibangun berdasarkan kemitraan antara orang Polandia dan orang Ukraina.”
Artikel-artikel tersebut menjelaskan dalam upaya mendorong pemahaman publik tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh orang Ukraina serta minat dalam upaya mereka untuk kembali dan membangun kembali.
Sekain itu, artikel itu juga membahas dampak yang berkelanjutan dari dukungan yang diberikan oleh masyarakat Polandia kepada pengungsi Ukraina.
Permintaan ini menyarankan bahwa proyek tersebut sebenarnya akan diberikan kepada sebuah LSM Polandia, dengan staf kedutaan besar AS memiliki “keterlibatan substansial dalam pelaksanaan hibah, termasuk meninjau dan menyetujui pemilihan peserta, pelatih, dan keputusan penghargaan dalam proyek tersebut.”
LSM tersebut akan menerima hibah sebesar $50.000 (sekitar 215.500 zloty dengan kurs terkini) dan kemudian para jurnalis Polandia akan bersaing untuk mendapatkan bagian dari dana tersebut.
Kedutaan besar akan mengevaluasi keberhasilan mereka berdasarkan kualitas dan jangkauan laporan yang dihasilkan.
Proyek ini juga mencakup setidaknya satu workshop yang mengajarkan para wartawan cara berbicara dengan sensitivitas budaya dan dalam pemahaman trauma serta cara menciptakan cerita-cerita kemanusiaan yang menarik dalam konteks ini.
Workshop terebut diajarkan oleh “para ahli di bidang kesehatan mental dan jurnalisme di zona konflik” dan orang lain yang memiliki pengalaman relevan.
Keseluruhan proyek ini dijadwalkan berlangsung selama satu tahun, meskipun Washington mempertahankan haknya untuk memperpanjangnya jika dianggap “dalam kepentingan terbaik Departemen Luar Negeri AS.”
Saat ini terdapat sekitar satu juta pengungsi Ukraina di Polandia.
Berdasarkan survei-survei di negara-negara UE yang dihuni oleh pengungsi tersebut, lebih dari 40% dari mereka tidak berencana untuk kembali bahkan jika konflik dengan Rusia berakhir.
Kabarnya, Warsawa sudah mulai mengirimkan pria usia militer kembali, meskipun negara-negara UE lainnya menolak melakukannya atas dasar hak asasi manusia.(res)