(IslamToday ID)—Pemerintah Persatuan Nasional Libya mengumumkan pada hari Kamis (14/9/2023) bahwa kapal dan kapal tunda dapat menuju ke pelabuhan Derna yang dilanda banjir.
“Setelah melakukan survey alur pelayaran dan pintu masuk pelabuhan Derna, kapal dan kapal tunda dapat menuju pelabuhan dengan ketentuan draft kapal tidak melebihi 5 sampai 7 meter,” ungkap Otoritas Pelabuhan dan Transportasi Maritim, seperti dilansir dari MEMO, Kamis (14/9/2023).
Pihak berwenang mengatakan sebuah komite krisis saat ini hadir di pelabuhan Derna untuk memfasilitasi dan mengatur kapal bantuan, mengirimkan bantuan dan memulihkan korban.
Kepala Departemen Jalan dan Jembatan Pemerintah Persatuan Nasional, Al-Hussein Suwaidan, mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Kamis (14/9/2023) bahwa sulit menjangkau beberapa kota dan tempat yang terkena dampak banjir di wilayah timur negara itu karena runtuhnya sebagian besar jembatan, jalan, dan kapal feri air yang menghubungkannya.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihak berwenang harus “bekerja untuk menemukan jalan lain menuju kota Derna.”
Setidaknya 6.000 orang tewas dan ribuan lainnya hilang akibat banjir akhir pekan di Libya timur, menurut para pejabat.
Hujan deras melanda beberapa wilayah, terutama kota Derna, Benghazi, Al-Bayda, Al-Marj dan Soussa.(res)