(IslamToday ID)—Ketua DPR Amerika Serikat, Kevin McCarthy, menolak untuk berkomitmen memberikan bantuan sebesar $24 miliar lagi kepada Ukraina.
Lebih lanjut, dia mengatakan kepada wartawan bahwa “memiliki pertanyaan” untuk Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, terlebih dahulu.
Zelensky dijadwalkan akan bertemu dengan anggota Kongres di Capitol Hill selama kunjungannya ke Washington pada hari Kamis (21/9/2023).
Sebelum pertemuan tersebut, McCarthy ditanya pada hari Selasa (19/9/2023) apakah dia akan berjanji memberikan bantuan militer dan ekonomi sebesar $24 miliar kepada Presiden Ukraina, seperti yang diminta oleh Presiden AS Joe Biden.
“Apakah Zelensky terpilih ke Kongres?” McCarthy menjawab, seperti dilansir dari RT, Rabu (20/9/2023).
“Apakah dia adalah presiden kita? Saya rasa saya tidak harus berkomitmen pada apapun dan saya memiliki pertanyaan untuknya. Di mana pertanggungjawaban atas uang yang sudah kita habiskan?” lanjut pemimpin Partai Republik ini.
“Apa rencana untuk meraih kemenangan? Saya rasa itulah yang diinginkan oleh masyarakat Amerika.”
Di Senat AS, pemimpin Republik dan Demokrat puncak – Mitch McConnell dan Chuck Schumer – ingin mengaitkan $24 miliar dengan undang-undang pendanaan yang lebih luas yang harus disetujui sebelum akhir bulan ini untuk menjaga pemerintahan tetap berjalan.
McCarthy ingin uang untuk Ukraina dibahas sebagai undang-undang tersendiri, sementara sekelompok kecil konservatif keras di DPR ingin menggantikan undang-undang pendanaan yang luas dengan undang-undang individu untuk lembaga-lembaga pemerintah individu.
Kelompok ini, yang disebut ‘Freedom Caucus’, mendukung jabatan ketua McCarthy tahun lalu sebagai imbalan untuk hak untuk menggantinya dari posisi tersebut.
Sebagian besar anggota ‘Freedom Caucus’ memiliki pandangan politik yang sejalan dengan mantan Presiden Donald Trump, dan menentang bantuan lebih lanjut dari AS untuk Ukraina.
“Tidak ada uang di DPR saat ini untuk Ukraina. Tidak ada,” ungkap Anggota DPR Byron Donalds kepada The Recount pada hari Selasa.
“Terus terang, kami memiliki defisit sebesar $2 triliun. Setiap uang yang kami berikan kepada Ukraina, kami meminjam dari masa depan kami.”
“Ini bukan waktu yang baik bagi (Zelensky) untuk berada di sini, jujur saja,” tambah Donalds.
AS telah mengalokasikan total $113 miliar dalam bentuk bantuan untuk Ukraina sejak Rusia meluncurkan operasi militernya pada Februari tahun lalu, termasuk lebih dari $43 miliar senjata, amunisi, dan peralatan militer lainnya.(res)