(IslamToday ID)—Seorang remaja Palestina berusia 19 tahun ditembak mati oleh pasukan Israel pada Rabu (20/9/2023) pagi dalam sebuah serbuan ke kota Jericho di Tepi Barat yang diduduki yang dimulai pada Selasa (19/9/2023) malam.
Remaja yang diidentifikasi sebagai Dhargham al-Akhras, meninggal akibat luka-lukanya setelah ditembak di kamp Aqbat Jabr.
Akhras kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jericho setelah mengalami luka parah di kepala akibat penembakan, di mana staf medis kemudian mengumumkan kematiannya.
Menurut media lokal, pasukan Israel yang bersenjata melancarkan serbuan ke kamp tersebut dan melakukan beberapa penangkapan serta bentrok dengan penduduk, yang mengakibatkan setidaknya satu orang terluka akibat tembakan langsung.
Pemakaman diadakan untuk Akhras, di mana ratusan warga Palestina berbaris dan berseru untuk menghormati remaja tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina mengeluarkan pernyataan yang menguraikan pembunuhan-pembunuhan terbaru dalam serbuan-serbuan Israel.
“Jumlah korban tewas dari Selasa malam hingga Rabu pagi telah mencapai enam orang, termasuk empat yang tewas di Jenin, satu di Gaza, dan satu di Jericho,” ungkap Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dilansir dari MEE, Rabu (20/9/2023)
Pembunuhan Akhras terjadi setelah pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina selama serangan yang dibantu oleh drone di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Sementara itu, satu warga Palestina lainnya tewas ditembak oleh pasukan Israel di sepanjang pagar pemisah dengan Jalur Gaza yang terkepung.
Pasukan Israel mengonfirmasi bahwa pasukan mereka beroperasi di Jenin pada Selasa (19/9/2023) malam dan mengatakan bahwa sebuah drone menyerang kamp tersebut, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan pasukan terlibat dalam operasi yang “diperlukan” “untuk mencegah aktivitas teroris”.
Mahmoud Sadi, direktur Bulan Sabit Merah Palestina di Jenin, melaporkan “suara ledakan dan tembakan”, yang menghalangi akses penyelamat ke lokasi kekerasan tersebut.
Tahun ini menjadi salah satu tahun paling berdarah di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut perhitungan oleh Middle East Eye, setidaknya 222 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel tahun ini, termasuk 38 anak-anak.
Sejumlah 185 orang telah meninggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. 37 orang lainnya tewas di Jalur Gaza.
Sementara itu, warga Palestina telah membunuh setidaknya 30 warga Israel dalam periode yang sama, termasuk enam anak-anak.(res)