(IslamToday ID)—Vietnam mengatakan Asia Tenggara telah muncul sebagai wilayah solidaritas dan kerjasama, dan mencatat bahwa dunia sedang menghadapi ketegangan geopolitik yang intens yang tidak terlihat sejak zaman Perang Dingin.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengatakan Persatuan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah “mengukuhkan kedudukannya” dalam menjaga perdamaian dan kemakmuran di wilayah tersebut.
Chinh juga menyampaikan pidatonya dalam sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York dan mendesak “pembatasan diri” di Laut China Selatan yang menjadi sengketa.
Dia mengatakan Vietnam berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara dalam upaya menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan, keselamatan, dan kebebasan navigasi di Laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional dan UNCLOS 1982.
“Penting juga untuk berpantang dan menahan diri dari tindakan sepihak dan menyelesaikan sengketa dan perbedaan dengan cara damai, termasuk melalui proses diplomatik dan hukum,” ungkap sumber anonim, seperti dilansir dari AA, Sabtu (23/9/2023).
Terutama, perairan hangat Laut China Selatan telah menjadi tempat sengketa panas antara Tiongkok dan anggota-anggota ASEAN.
Hanoi dan Beijing juga memiliki klaim maritim yang tumpang tindih di perairan yang diperebutkan tersebut.
Tiongkok telah menolak melewati kapal perang dan penerbangan pengintaian oleh AS dan sekutunya di dan di atas Laut China Selatan.(res)