(IslamToday ID)—AS mengapresiasi tindakan Filipina dalam menghapus penghalang apung China di sekitar Scarborough Shoal di wilayah sengketa Laut China Selatan sebagai langkah berani dalam mempertahankan kedaulatan mereka sendiri.
Manila telah menyatakan kemarahan atas penempatan penghalang berbentuk bola oleh China di dekat batuan karang tersebut, sekitar 200km dari Filipina.
Wilayah ini telah menyaksikan konflik yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir terkait kedaulatan dan hak perikanan.
Guard Pantai Filipina mengatakan pada hari Senin (25/9/2023) bahwa mereka melaksanakan “operasi khusus” untuk menghapus penghalang tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan ancaman bagi navigasi.
Selama dengar pendapat di Kongres, Wakil Asisten Sekretaris Pertahanan AS untuk Asia Selatan dan Asia Tenggara, Lindsey Ford, memuji tindakan Filipina dan mengkonfirmasi kembali komitmen keamanan Washington terhadap sekutu Asia mereka.
“Departemen (pertahanan AS) sangat jelas bahwa ketika datang ke komitmen perjanjian kami terhadap Filipina, kami percaya serangan bersenjata terhadap Angkatan Bersenjata Filipina, kapal umum, pesawat, berlaku juga untuk Laut China Selatan. Ini termasuk Guard Pantai Filipina,” ungkap Ford kepada subkomite urusan luar negeri Dewan Perwakilan Rakyat.
“Kami benar-benar tetap berpegang pada komitmen tersebut,” ujarnya, seperti dilansir dari ChannelNewsAsia, Jumat (29/9/2023).
Guard Pantai China pada Rabu (27/9/2023) malam mempertanyakan versi peristiwa dari pihak Filipina, dengan mengatakan pihak China telah mengambil kembali penghalang tersebut pada hari Sabtu setelah mengatur penghalang tersebut sehari sebelumnya ketika sebuah kapal Filipina “secara ilegal” memasuki daerah tersebut.
Kementerian Luar Negeri China membela tindakan Guard Pantai mereka sebagai “tindakan yang diperlukan” setelah sebuah kapal dari biro perikanan Filipina “mengintrusi” ke perairannya pada hari Jumat.
Insiden ini mencerminkan hubungan tegang antara China dan Filipina pada saat Manila secara cepat memperkuat hubungan militer dengan Washington.
Ford mengatakan AS sangat senang dengan penerapan Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang Diperluas, sebuah kesepakatan yang dicapai tahun ini antara Manila dan Washington yang memberikan akses AS ke empat pangkalan militer tambahan di Filipina.
Kendali atas Scarborough Shoal yang strategis, yang dikuasai oleh China pada tahun 2012, adalah masalah sensitif karena wilayah ini merupakan bagian dari kasus hukum yang diajukan oleh Filipina di Pengadilan Permanen Arbitrase di Den Haag.
Pengadilan tersebut memutuskan pada tahun 2016 bahwa klaim Beijing terhadap 90 persen Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum internasional.
Lebih lanjut, China menolak mengakui putusan bersejarah tersebut.(res)