(IslamToday ID)—Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa AS dan sekutunya akan terus mendukung Kiev dalam konfliknya dengan Moskow.
Pejabat tersebut berjanji akan memberikan bantuan lebih lanjut kepada Ukraina “segera,” setelah para legislator Amerika tidak menyertakan bantuan militer kepada Kiev dalam undang-undang anggaran jangka pendek yang disahkan minggu lalu.
Lebih lanjut, Jean-Pierre juga membantah bahwa dukungan untuk Ukraina di antara negara-negara Barat melemah.
“Ada koalisi internasional yang kuat, sangat kuat, mendukung Ukraina,” ungkapnya kepada para jurnalis, seperti dilansir dari RT, Senin (2/10/2023)
“Dan jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin berpikir dia bisa bertahan lebih lama daripada kita, dia salah. Dia salah.”
Juru bicara Gedung Putih juga mengumumkan “paket bantuan lain untuk Ukraina segera,” tetapi tidak memberikan rincian tentang jadwal atau isi bantuan militer yang akan datang.
Pernyataannya itu datang hanya dua hari setelah Kongres mengesahkan undang-undang anggaran terbaru.
UU tersebut dirancang untuk memungkinkan pemerintah AS berfungsi setelah bulan September dan menghindari penutupan pemerintah, tetapi tidak menyertakan bantuan apa pun untuk Kiev.
Jean-Pierre mendesak Kongres untuk bertindak cepat.
“Mereka tidak perlu menunggu 45 hari untuk menyelesaikannya,” ungkapnya.
Namun, beberapa legislator Amerika khawatir tentang bagaimana uang yang dikirim ke Ukraina sebenarnya digunakan, dan bagaimana pemerintahan Biden memandang akhir dari konflik tersebut.
“Anggota kami memiliki banyak pertanyaan, terutama tentang ketentuan akuntabilitas dari apa yang ingin kami lihat dengan uang yang dikirim,” ungkap Ketua DPR Kevin McCarthy kepada para jurnalis pada hari Senin.
Dia juga meminta Gedung Putih untuk mengatur sesi penyuluhan bagi para legislator untuk menguraikan kemungkinan jalan keluar dari konflik tersebut.
Juga pada hari Senin, Pentagon memperingatkan bahwa pembatasan anggaran dapat memengaruhi kemampuan AS untuk memberikan bantuan kepada Kiev dan memperbarui stok senjatanya sendiri.
Jika permintaan anggaran tidak dipenuhi, Departemen Pertahanan AS akan terpaksa membatasi pasokan ke Ukraina, tambahnya.
Pada bulan September, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan kepada Ketua Senat Mayoritas Chuck Schumer bahwa Kiev mungkin akan “kalah dalam perang” jika tidak mendapatkan bantuan tepat waktu.
Minggu lalu, Anggota Parlemen Ukraina, Aleksey Goncharenko, memperingatkan bahwa Kiev tidak memiliki kesempatan untuk bertahan tanpa dukungan terus-menerus dari Washington,.
Bahkan, dia sampai-sampai mengusulkan agar Ukraina bersedia bergabung dalam perang AS di luar negeri untuk mendapatkan lebih banyak bantuan militer.(res)