(IslamToday ID)—Pasukan pendudukan Israel hari ini menyerang jurnalis Palestina dan memaksa jamaah Muslim keluar dari Masjid Al-Aqsa di wilayah Timur yang diduduki, seperti yang dilaporkan oleh agensi berita Wafa.
Pengusiran tersebut dengan dalih mengganggu para pemukim yang menyerbu Masjid Al-Aqsa untuk melakukan ritual Talmudik dan doa-doa dalam merayakan hari raya Yahudi Sukkot.
Lebih lanjut, para jamaah Muslim Palestina diserang dan dipaksa keluar oleh pasukan pendudukan Israel.
Untuk diketahui, Sukkot adalah hari raya selama seminggu, yang dimulai pada 29 September dan berlanjut hingga 6 Oktober.
Dilansir dari MEMO, Selasa (3/10/2023), hari raya ini mengakhiri musim hari raya Yahudi yang dimulai dengan perayaan Rosh Hashanah (Tahun Baru) pada 15 September.
Palestina menuduh Israel secara sistematis bekerja untuk menjudaikan wilayah Timur Yerusalem, di mana Masjid Al-Aqsa berada, dan menghapuskan identitas Arab dan Islamnya.
Serangan yang dilakukan terhadap Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa datang setelah pernyataan yang dirilis oleh Departemen Wakaf Islam, yang menyatakan bahwa pasukan Israel menutup Gerbang Al-Mughrabi, di sebelah barat daya Masjid Al-Aqsa, “setelah membiarkan 602 ekstremis Yahudi” masuk ke situs tersebut.
Pasukan Israel mulai mengizinkan pemukim masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada tahun 2003, meskipun telah mendapat kecaman berkali-kali dari pihak Palestina.
Untuk diketahui, Masjid Al-Aqsa adalah tempat tersuci ketiga di dunia bagi umat Muslim.
Orang Yahudi menyebut daerah ini “Bukit Bait Suci,” dengan klaim bahwa ini adalah situs dari dua Bait Suci Yahudi pada zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel pada tahun 1967.
Kemudian, pada tahun 1980, Israel mengakuisisi seluruh kota tersebut, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.(res)