(IslamToday ID)—Pesawat tempur Israel pada Sabtu (14/10/2023) dini hari melakukan serangan udara yang intensif di Gaza bagian utara, dengan laporan berbagai korban, seperti yang dilaporkan oleh Anadolu.
“Serangan tersebut menargetkan beberapa rumah dan fasilitas di kamp pengungsi Jabalia dan lingkungan Al-Mashrooh di Beit Lahia,” ungkap seorang reporter Anadolu, seperti dilansir dari MEMO, Sabtu (14/10/2023).
Puluhan warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan-serangan tersebut. Kementerian Kesehatan Palestina belum mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
Pasukan Israel juga telah melanjutkan pengeboman artileri dari kapal perang dan tank di sepanjang Strip Gaza bagian timur dan barat, seperti yang dilaporkan oleh seorang koresponden Anadolu.
Anadolu juga melaporkan bahwa sebuah roket ditembakkan dari Gaza menuju kota Ashkelon, di selatan Israel, sebuah daerah yang berdekatan dengan Strip Gaza.
Pada hari Jumat (13/10/2023), militer Israel memperingatkan 1,1 juta penduduk di Gaza bagian utara untuk mengungsi “dalam 24 jam” dan beralih ke selatan.
PBB memperingatkan bahwa tidak mungkin bagi warga Palestina untuk mematuhi perintah itu tanpa “konsekuensi kemanusiaan yang sangat buruk.”
Satu minggu yang lalu, pasukan Israel meluncurkan kampanye militer yang kuat dan berkelanjutan terhadap Gaza sebagai respons terhadap serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel.
Konflik ini dimulai pada Sabtu (14/20/2023) lalu ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, serangan kejutan dengan banyak arah termasuk hujan roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas mengatakan operasi ini sebagai balasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Jerusalem Timur yang diduduki dan kekerasan yang semakin meningkat oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Militer Israel kemudian meluncurkan Operasi Swords of Iron terhadap sasaran-sasaran Hamas di dalam Strip Gaza.
Respons ini termasuk pemotongan pasokan air dan listrik ke Gaza, yang memperburuk kondisi hidup di daerah yang telah menderita blokade sejak tahun 2007, serta perintah kepada lebih dari satu juta warga Gaza untuk mengungsi dari Gaza bagian utara.
Lebih dari 3.300 orang telah tewas sejak pecahnya konflik ini, termasuk 1.900 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.(res)