(IslamToday ID) – Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan memperingatkan risiko konflik regional yang lebih luas di Timur Tengah pasca serangan Israel kepada Palestina.
Terbaru, Pentagon telah memerintahkan kelompok penyerang kapal induk kedua ke Laut Mediterania bagian timur dan mengirimkan jet tempur Angkatan Udara ke wilayah tersebut ketika Israel bersiap untuk memperluas operasinya di Gaza.
Selain itu, Israel juga terus memperburuk situasi dengan terus melakukan pemboman tanpa henti di Jalur Gaza.
Juru bicara militer Israel pada Minggu juga menear ancaman dengan mengatakan mereka akan beroperasi “di mana saja di Timur Tengah” untuk memenuhi tujuan keamanan negaranya.
“Kami selalu melihat sekeliling kami, di seluruh Timur Tengah,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari, dilansir Times of Israel.
“IDF akan beroperasi dimana saja di Timur Tengah untuk memenuhi tujuan keamanan Israel. Kami sangat siap di segala arena,” imbuhnya.
Sementara serangan udara Israel terhadap wilayah kantong Palestina yang terkepung terus berlanjut, bentrokan juga sering terjadi di perbatasan Lebanon.
Akhir pekan lalu, pasukan Israel melancarkan serangan militer berkelanjutan terhadap Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer Hamas di wilayah Israel.
Israel juga memperluas persoalan hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang telah mengalami pengepungan yang melumpuhkan sejak tahun 2007, serta memerintahkan lebih dari 1 juta warga Gaza di jalur utara untuk mengungsi ke jalur selatan.
Setidaknya 2.329 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel akibat dari pengepungan ini.
Bergabungnya Hizbullah Dalam Perang
Sebagai upaya membantu rakyat Palestina yang menderita gerakan Hizbullah di Lebanon akan sepenuhnya siap untuk bergabung dengan Hamas dalam perang melawan Israel ketika waktunya tepat.
Wakil Ketua Hizbullah Naim Qassem menolak seruan agar Hizbullah tidak terlibat dalam perang antara Isarel dengan Hamas.
“Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami,” kata Qassem pada rapat umum pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.
“Kami sepenuhnya siap, dan ketika tiba waktunya untuk mengambil tindakan, kami akan mengambil tindakan,” ujarnya dikutip dari AlArabiyah.
Pejabat tersebut menyatakan, negara-negara besar, negara-negara Arab, dan utusan dari PBB, secara langsung dan tidak langsung, meminta Hizbullah untuk tidak ikut campur dalam pertempuran. Dia menegaskan, permintaan itu tidak akan mempengaruhi kelompok tersebut.
“Hizbullah tahu tugasnya,” ujar Qassem.
Amirabdollahian mengatakan, kelompok Hizbullah Lebanon mempertimbangkan semua skenario perang. Menurutnya Israel harus menghentikan serangannya ke Gaza sesegera mungkin. [sya]