(IslamToday ID)—Menurut perwakilan tetap Beijing untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Zhang Jun, China mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya pada hari Senin (16/10/2023), setelah Dewan Keamanan PBB gagal mengadopsi resolusi yang diajukan oleh Rusia terkait konflik Israel-Palestina, Zhang menyatakan bahwa China akan terus mendesak agar segera diakhiri pertempuran di Timur Tengah untuk mencegah penyebaran dan memburuknya situasi.
Diplomat tersebut menekankan bahwa negara-negara perlu mengambil posisi “objektif dan adil” untuk menghindari konflik berskala besar dan bencana kemanusiaan.
Selain itu, dia juga mengatakan negara-negara perlu memastikan agar tidak menimbulkan ancaman lebih besar terhadap keamanan regional dan internasional.
Zhang juga secara khusus menyoroti masalah blokade Israel terhadap Gaza yang telah berlangsung lebih dari satu minggu sejak hari Senin lalu.
Blokade ini diberlakukan setelah militan Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada tanggal 7 Oktober.
Pihak berwenang Israel mengatakan mereka tidak akan mengembalikan pasokan bahan bakar, air, atau listrik ke Gaza hingga semua sandera yang ditawan oleh militan Palestina dibebaskan.
Perwakilan Tiongkok menyatakan bahwa Beijing “sangat prihatin terhadap konsekuensi dari penerapan blokade total Israel di Gaza” dan mendesak Israel untuk menghentikan “hukuman kolektif terhadap penduduk Gaza.”
“Kami mendukung pembukaan koridor kemanusiaan agar air, obat-obatan, dan barang-barang kemanusiaan lainnya dapat tiba tepat waktu,” ungkap diplomat tersebut, seperti dilansir dari RT, Selasa (17/10/2023).
Dia menambahkan bahwa China akan “memberikan bantuan kemanusiaan darurat kepada Gaza melalui PBB dan melalui saluran bilateral.”
Zhang menekankan bahwa “masalah kemanusiaan seharusnya tidak dipolitisasi” dan menyoroti pentingnya menghormati hukum kemanusiaan internasional serta upaya untuk memastikan keselamatan penduduk sipil.
Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) menggambarkan situasi di Gaza sebagai “bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya” dan mencatat bahwa wilayah tersebut secara harfiah “kehabisan nyawa.”
Secara keseluruhan, diperkirakan sekitar 1.400 orang telah tewas di Israel dalam eskalasi terbaru, menurut otoritas setempat, sementara pejabat Palestina melaporkan lebih dari 2.800 kematian di Gaza.(res)