(IslamToday ID)—Kampanye pemboman penjajah Israel di Jalur Gaza telah menargetkan beberapa fasilitas yang didanai pendonor di daerah kantong Palestina yang diblokade.
Penjajah Israel melancarkan serangan udara tanpa henti di Gaza menyusul serangan lintas batas di kota-kota Israel pada 7 Oktober.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, lebih dari 5.600 unit rumah hancur total dan 9.000 unit serta 160 sekolah rusak akibat serangan Israel.
Badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengatakan 40 fasilitas yang dikelola PBB juga mengalami kerusakan akibat serangan udara Israel sejak 7 Oktober.
“Hampir setengah juta pengungsi Palestina diperkirakan berlindung di 93 sekolah yang dikelola PBB di Gaza,” ungkap badan PBB tersebut, seperti dilansir dari AA, Selasa (24/10/2023).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut 170 fasilitas kesehatan yang didanai donor asing dibom Israel di Gaza.
Pekan lalu, Rumah Sakit Gaza Eropa, yang didanai oleh Uni Eropa, mengalami kerusakan akibat serangan udara Israel di wilayah pantai tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza bahwa serangan tersebut menyusul serangan mematikan di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza selatan yang menyebabkan sedikitnya 471 orang tewas.
Penjajah Israel telah membantah bertanggung jawab atas pemboman rumah sakit tersebut, namun tentara memberikan peringatan sebelum serangan tersebut memperkuat dugaan bahwa Israellah yang melakukan serangan udara tersebut.
Untuk diketahui, rumah sakit ini dikenal sebagai rumah sakit Baptis karena alasan sejarah, namun berada di bawah Gereja Anglikan, atau Gereja Inggris, sejak awal 1980-an.(res)