(IslamToday ID)—Gerakan Hizbullah di Lebanon pada hari Selasa (24/10/2023) mengumumkan bahwa tiga anggota kelompok tersebut kehilangan nyawa dalam bentrokan dengan penjajah Israel.
Pernyataan kelompok tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, pernyataan tentara Israel menyebutkan bahwa mereka melancarkan serangan terhadap sel yang terletak di Peternakan Sheba di Lebanon selatan, mengklaim bahwa sel tersebut berusaha meluncurkan roket ke arah Israel.
Kantor berita resmi Lebanon, NNA, juga melaporkan bahwa pesawat tempur penjajah Israel mengebom pusat “Hijau Tanpa Batas”, yang berafiliasi dengan Hizbullah, di dua wilayah di bagian paling selatan negara itu.
Sejak 8 Oktober, Hizbullah telah terlibat dalam bentrokan dengan penjajah Israel di sepanjang perbatasan selatan Lebanon, dan sejauh ini mereka telah kehilangan 30 anggota.
Bentrokan perbatasan antara Hizbullah dan pasukan penjajah Israel terjadi setelah konflik di Gaza, yang telah dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober.
Perang dimulai ketika kelompok Palestina Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan udara Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 5.087 orang, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong yang diblokade tersebut.
“Korban jiwa termasuk 2.055 anak-anak, 1.119 perempuan dan 217 orang lanjut usia,” ungkap kementerian tersebut, seraya menambahkan 15.273 orang juga terluka, seperti dilansir dari AA, Selasa (24/10/2023).(res)