(IslamToday ID)—Beredar informasi bahwa parlemen Hungaria tidak akan memberikan suara mengenai permintaan Swedia untuk bergabung dengan NATO minggu ini.
Masalah ini tidak akan dipertimbangkan lagi hingga bulan depan, setelah serangkaian penundaan dalam pengambilan keputusan.
Agnes Vadai, yang menjabat sebagai wakil presiden partai Koalisi Demokratik oposisi, mengkritik sesama legislator dalam posting Facebook pada hari Selasa (24/10/2023) atas penundaan pemungutan suara tersebut.
Lebih lanjut, dia menuduh koalisi pemerintahan mengabaikan “keamanan tanah air.”
Untuk diketahui, Hungaria dan Türkiye adalah satu-satunya anggota aliansi militer pimpinan AS yang belum menyetujui keanggotaan Stockholm.
Namun, Presiden Türkiye, Recep Tayyip Erdogan, menandatangani protokol keanggotaan pada awal pekan ini, yang kemudian diajukan untuk diratifikasi oleh para legislator.
Jika mereka memberikan persetujuan, keputusan akhir akan jatuh kepada Budapest.
Dalam upaya untuk mendapatkan persetujuan dari Türkiye, Swedia telah mengubah hukum terorisme, melanjutkan ekspor senjata ke Ankara, dan bahkan melarang dukungan terhadap Partai Pekerja Kurdi (PKK) dan kelompok lain yang dianggap sebagai teroris oleh Türkiye.
Legislator Hungaria pertama kali mengusulkan pemungutan suara mengenai keanggotaan Swedia tahun lalu, namun usulan tersebut terus terhambat karena oposisi dari partai Fidesz yang berkuasa.
Pemungutan suara untuk ratifikasi dijadwalkan pada bulan Juli, namun gagal karena boikot Fidesz, yang menyebabkan parlemen tidak memiliki cukup suara untuk meloloskan keputusan tersebut.
Pada hari Rabu (25/10/2023), seorang ajudan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, mengatakan bahwa pemerintahannya mencari “hubungan normal, yang baik dengan Swedia,” tetapi mengisyaratkan bahwa beberapa kondisi dari Budapest belum terpenuhi.
“Jika kita mencapai (hubungan yang baik), tidak akan ada hambatan untuk keanggotaannya,” tambah pejabat tersebut, seperti dilansir dari RT, Kamis (26/10/2023)
Swedia dan Finlandia sama-sama mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022, meninggalkan puluhan tahun netralitas setelah Rusia memulai operasi militer di Ukraina.
Finlandia mendapatkan persetujuan Türkiye lebih awal tahun ini setelah memberikan konsesi hukum dan politik serupa dengan yang diminta dari Swedia, dan secara resmi bergabung dengan NATO pada bulan April.
Sementara itu, Hungaria, pada bulan Maret, mengesahkan permohonan Finlandia, tetapi menunda permintaan Swedia.(res)