(IslamToday ID)—Para dokter di Jalur Gaza mengatakan mereka terkadang dipaksa melakukan prosedur bedah, termasuk operasi caesar, tanpa anestesi.
Untuk diketahui, menurut pihak berwenang setempat di Israel, lebih dari 1.400 orang, termasuk 300 tentara, tewas dan lebih dari 5.000 orang terluka.
“Kami telah melakukan operasi caesar pada wanita hamil yang terluka akibat serangan udara tanpa anestesi, dan kami juga harus menangani kasus luka bakar parah tanpa anestesi,” direktur Rumah Sakit Nasser di Jalur Gaza seperti dikutip oleh publikasi tersebut.
Menurut laporan tersebut, prioritas rumah sakit adalah menghemat persediaan anestesi untuk kasus bedah yang kompleks.
Dilansir dari Sputniknews, Senin (30/10/2023), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan Operasi Pedang Besi melawan Hamas di Jalur Gaza.
Selama beberapa hari, pasukan Israel menguasai seluruh permukiman yang berdekatan dengan perbatasan dan mulai melancarkan serangan udara terhadap berbagai sasaran, termasuk sasaran sipil di Jalur Gaza.
Selain itu, Israel memberlakukan blokade total terhadap Gaza, memutus pasokan air, makanan, listrik, obat-obatan, dan bahan bakar.
Jumlah korban tewas di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan setempat, telah melebihi 8.000 orang, setengah di antaranya adalah anak-anak, dan lebih dari 18.000 orang terluka.
Selain itu, selama eskalasi konflik, setidaknya 20 warga Rusia tewas, tiga di antaranya diyakini disandera, dan beberapa lainnya masih hilang.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah meminta kedua pihak untuk menghentikan permusuhan. (res)