(IslamToday ID)—Pengunjuk rasa yang menuntut diakhirinya perang di Gaza menunda kapal pasokan militer AS selama beberapa jam pada hari Jumat (3/11/2023).
Beberapa aktivis bergabung dengan kapal cadangan MV Cape Orlando, yang diyakini sedang menuju Israel dengan membawa senjata dan perlengkapan.
Dipimpin oleh Arab Resource Organizing Center yang berbasis di San Francisco, protes dimulai pagi hari di Pelabuhan Oakland dan berlangsung hingga sore hari, dengan beberapa anggota menaiki kapal pengangkut kontainer militer menggunakan tangga tali.
“Itu adalah kapal militer AS. Ini ditakdirkan untuk dikirim ke Tacoma [Washington], mengambil senjata militer AS dan kemudian membawa senjata itu ke Israel,” kata pengunjuk rasa Palestina Meena Abushamala kepada media lokal, seperti dilansir dari RT, Sabtu (4/11/2023)
Juru bicara kelompok tersebut, Wassim Hage, menambahkan bahwa mereka mengetahui pengiriman tersebut melalui “sumber rahasia”.
Rekaman protes tersebut diambil oleh outlet berita lokal, menunjukkan sekelompok kecil aktivis di dekat kapal, serta kelompok yang lebih besar memblokir pintu masuk tempat berlabuh kapal.
Sebanyak 200 orang dilaporkan menghadiri acara tersebut.
Meskipun negosiator Penjaga Pantai AS dilaporkan berusaha membujuk para pengunjuk rasa untuk meninggalkan kapal, upaya tersebut gagal.
Para pengunjuk rasa dikeluarkan dari kapal sekitar pukul 15.00 waktu setempat, dan kelompok pengunjuk rasa mengatakan tiga anggotanya ditahan oleh Penjaga Pantai, yang memiliki yurisdiksi federal atas perairan tersebut.
Polisi Oakland mencatat bahwa mereka memantau tindakan tersebut, namun mengatakan tidak melakukan penangkapan.
Mengingat penyelidikan yang sedang berlangsung, juru bicara Penjaga Pantai Hunter Schnabel menolak memberikan rincian mengenai kasus tersebut, namun mengatakan bahwa “beberapa orang saat ini sedang diselidiki” sehubungan dengan protes pada hari Jumat.
Para aktivis mengatakan mereka berharap tindakan tersebut akan berdampak pada anggota parlemen AS, yang kini mempertimbangkan bantuan militer senilai lebih dari $14 miliar untuk Israel.
Bantuan tersebut disahkan DPR pada hari Kamis, dan sekarang harus menyelesaikan rintangan terakhir di Senat.
Protes pro-Palestina serupa juga terjadi di AS dalam beberapa pekan terakhir.
Selama sidang Senat pada hari Selasa, sekelompok pengunjuk rasa beraksi di acara tersebut, beberapa diantaranya menyela Menteri Luar Negeri Antony Blinken ketika dia memberikan kesaksian untuk mendukung peningkatan bantuan militer ke Israel.(res)