(IslamToday ID)—Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman memperingatkan aktivis pro-Palestina harus segera dipenjara jika mereka berusaha menodai monumen ikonik London (Cenotaph) untuk mengenang tentara Inggris yang gugur.
“Jika ada orang yang merusak Cenotaph, mereka harus dimasukkan ke dalam sel penjara lebih cepat dari waktu kaki mereka menyentuh tanah,” ungkap Braverman kepada Sky News pada hari Sabtu (4/11/2023).
Dia berjanji bahwa pihak berwenang “tidak akan ragu untuk bertindak” jika polisi membutuhkan bantuan untuk menghadapi perilaku yang “sangat menjijikkan” selama demonstrasi.
Dilansir dari RT, Ahad (5/11/2023), Braverman juga berulang kali menyebut demonstrasi pro-Palestina sebagai “pawai kebencian,”
Hal ini terjadi dengan alasan bahwa “tidak ada alasan” jika penerapan kebebasan berpendapat “melewati batas” dengan slogan-slogan kebencian.
Pernyataan Menteri Dalam Negeri tersebut muncul setelah Perdana Menteri Rishi Sunak mengecam rencana protes Hari Gencatan Senjata sebagai “provokatif dan tidak sopan,” memperingatkan tentang risiko penodaan Cenotaph dan tugu peringatan perang lainnya.
Pada hari Sabtu (5/11/2023), para pendukung Palestina melakukan protes di Trafalgar Square dan melakukan aksi duduk, memblokir lalu lintas di sudut Oxford Circus dan Regent Street.
Mereka terekam berteriak “hancurkan negara pemukim Zionis” di kereta bawah tanah London dan setidaknya satu orang memegang tanda bergambar Bintang Daud yang dibuang ke tempat sampah, dengan slogan: “Mari kita jaga dunia tetap bersih. ”
Sebanyak 29 orang ditangkap di London pada hari Sabtu karena mendapat tudingan menghasut kebencian rasial dan kejahatan lainnya, termasuk menyerang seorang petugas polisi, kata Polisi Metropolitan.(res)