(IslamToday ID)—Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev melaporkan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, Rusia berhasil melampaui pesaingnya di bidang senjata rudal nuklir.
Pejabat tinggi keamanan, berbicara di jalur ‘Pengetahuan’ Forum dan Pameran International Russia EXPO di Pusat Pameran Seluruh Rusia (VDNKh) di Moskow, menekankan bahwa penerapan Strategi Keamanan Nasional Rusia telah berkontribusi pada terpeliharanya stabilitas internal, pertumbuhan potensi ekonomi, politik, militer, dan spiritual Rusia.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah persenjataan rudal nuklir, negara kita telah melampaui pesaingnya di bidang ini dan telah menjadi pemilik senjata strategis yang unik, termasuk senjata hipersonik, yang akan menjamin keamanan selama beberapa dekade mendatang,” tegas Patrushev, seperti dilansir dari Sputniknews, Ahad (5/11/2023).
Pada tanggal 27 Oktober 2022, Amerika Serikat merilis edisi terbaru doktrin nuklirnya, yang menyebutkan Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) dan menyatakan bahwa Amerika akan berupaya untuk memberlakukan perjanjian tersebut, meskipun ada “hambatan besar” dalam perjalanannya.
Pada bulan Maret 2023, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mencatat bahwa situasi mengenai CTBT semakin mengkhawatirkan karena tindakan Amerika Serikat.
Pada tanggal 5 Oktober 2022, dalam pertemuan Klub Diskusi Internasional Valdai, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia dapat meniru tindakan Amerika Serikat, yang belum meratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif, dan menarik ratifikasinya sendiri.
Kemudian, Presiden Rusia menandatangani undang-undang tentang penarikan ratifikasi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), dan dokumen terkait dipublikasikan di situs web resmi untuk tindakan hukum.
Inisiatif ini telah diserahkan ke Parlemen Rusia pada 13 Oktober.
Pada tanggal 18 Oktober, ketika para deputi Duma Negara meloloskan inisiatif tersebut, Amerika Serikat melakukan uji coba bawah tanah di Situs Uji Coba Nevada, tempat senjata nuklir telah diuji.(res)