Rafah (IslamToday ID)—Saksi mata dan LSM mengatakan kepada situs kembar The New Arab bahwa penjajah Israel tampaknya sengaja menghentikan masuknya pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan ke Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah.
Organisasi-organisasi internasional dan kemanusiaan telah menyerukan sekitar 100 truk bantuan untuk disalurkan ke Gaza melalui penyeberangan tersebut setiap hari.
Langkah ini terjadi ketika daerah kantong tersebut terguncang di bawah pemboman intensif penjajah Israel yang telah berlangsung hampir sebulan dan menewaskan hampir 10.000 orang, hampir setengah dari anak-anak mereka.
“Sekitar 35 truk terdampar di sisi penyeberangan Mesir,” ungkap saksi mata di perbatasan kepada Al-Araby Al-Jadeed, seperti dilansir dari New Arab, Ahad (5/11/2023).
Sementara hanya 24 truk berhasil memasuki zona penyangga antara gerbang penyeberangan antara Mesir dan Gaza.
Persatuan Asosiasi Sipil, sebuah badan yang mengawasi kerja LSM Mesir, mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa sejumlah besar bantuan lokal dan internasional disimpan di gudang dekat perbatasan Mesir-Gaza.
Pengiriman bantuan ke wilayah perbatasan Mesir melimpah, namun penjajah Israel lamban dalam menyetujui masuknya ke Gaza.
Penjajah Israel telah melakukan pengepungan total terhadap Gaza segera setelah pemboman terhadap wilayah tersebut dimulai pada tanggal 7 Oktober, dan telah lama menolak permintaan internasional agar pengiriman barang-barang penting seperti makanan dan obat-obatan diperbolehkan masuk.
Sejumlah kecil bantuan telah diizinkan masuk ke Gaza, jauh lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan, dan para menteri Israel telah mengatakan bahwa bahan bakar yang diperlukan untuk menggerakkan generator – termasuk yang digunakan di rumah sakit – tidak akan diizinkan masuk dalam keadaan apa pun.(res)