(IslamToday ID) – Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih. Pertemuan ini menandai fase baru bersejarah dalam hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut kedua pemimpin meningkatkan hubungan AS-Indonesia menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Biden dan Jokowi menyepakati tingkat kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
Dalam pernyataannya, Selasa (14/11/2023) Gedung Putih mengatakan hubungan kerja sama ini dibangun berdasarkan nilai-nilai bersama terkait demokrasi dan pluralisme. Kedua pemimpin mengumumkan inisiatif baru untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi warga negara dari kedua negara serta kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, sejahtera, aman, dan tangguh.
“Ini akan menandai sebuah era baru, dalam hubungan antara AS dan Indonesia secara keseluruhan, yang akan mempengaruhi segala hal. Hal ini termasuk meningkatkan kerja sama keamanan, khususnya keamanan maritim. Dan hal ini termasuk memperluas kerja sama kita untuk membangun rantai pasokan yang aman dan tangguh. Hal ini juga termasuk memperdalam kolaborasi kita untuk memerangi krisis iklim,” kata Biden seperti dikutip dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri AS.
Dalam kesempatan ini Biden berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepemimpinan Indonesia di Asosiasi Negara Asia Tenggara atau ASEAN serta menggarisbawahi komitmen AS untuk memperdalam kerja sama di Asia Tenggara dan dengan Indonesia.
“AS adalah salah satu mitra terpenting bagi Indonesia. Dan kami sepakat untuk meningkatkan kemitraan kami menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Namun yang terpenting, kami harus memberikan makna yang nyata. Bagi Indonesia, kerja sama ekonomi adalah prioritas, termasuk urusan rantai pasokan,” kata Jokowi dalam pernyataan tersebut.
Sikap Indonesia Soal Palestina
Joko Widodo (Jokowi) menyinggung tentang kondisi di Gaza dalam pertemuan ini. Menurut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Jokowi meminta agar AS menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan kekejaman Israel di wilayah kantung Palestina.
“Presiden Jokowi sampaikan posisi tegas Indonesia dan meminta agar AS dapat menggunakan pengaruhnya kepada Israel untuk hentikan kekejaman di Gaza,” ujar Retno dalam keterangan media.s
Retno mengatakan, Jokowi menegaskan diperlukannya gencatan senjata segera mungkin. Dia pun mendorong agar bantuan kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan dapat dilakukan.
“Presiden RI juga menyampaikan hasil keputusan KTT Luar Biasa OKI yang baru saja diselenggarakan di Riyadh 11 November yang lalu pada saat pertemuan dengan Presiden Joe Biden,” ujar Menlu RI itu.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa posisi negara anggota OKI sangat solid. Mereka kompak dan keras menyuarakan agar Israel segera akhiri kekejamannya di Gaza.
Selain membahas isu tersebut dalam kunjungan ini Indonesia dan AS menyepakati enam dokumen kerja sama G-to-G. Kesepakatan ini termasuk Kesepakatan Pembentukan Comprehensive Strategic Partnership, Kerjasama Kesehatan, ESDM, Maritim, dan Kebudayaan.
Dari sisi bisnis, telah disepakati kerja sama bisnis senilai 25,85 miliar dolar AS, antara lain Investasi Pembangunan Carbon Capture Storage dan Kilang Petrokimia, Pengolahan Nikel Baterai EV, serta Pembangunan Modul dan Panel Surya. [sya]