(IslamToday ID)—Perdana Menteri Spanyol telah mengumumkan bahwa pemerintahannya akan berupaya mengakui negara Palestina.
Langkah ini terjadi seiring dengan semakin banyaknya negara-negara Eropa yang mengutuk kejahatan perang dan invasi penjajah Israel ke Jalur Gaza.
Pada debat di Parlemen minggu ini, menjelang mosi percaya, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez memberikan pernyataan.
“Kami menuntut gencatan senjata segera dari pihak Israel di Gaza dan kepatuhan yang ketat terhadap hukum kemanusiaan internasional, yang saat ini berlaku. jelas tidak dihormati,” ujarnya seperti dilansir dari MEMO, Rabu (15/11/2023).
Sanchez juga menegaskan kembali dukungannya terhadap Israel dan klaimnya untuk membela diri.
Lebih lanjut, dia mengatakan tidak ada keraguan bahwa “kami mendukung Israel dalam menolak dan menanggapi serangan teroris yang diderita negara ini pada bulan Oktober”.
Pernyataan tersebut merujuk pada pernyataan kelompok Perlawanan Palestina, Hamas.
Namun, ia menekankan bahwa dengan “kejelasan yang sama kami menolak pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat”.
Hal ini menjadikan pernyataan tersebut sebagai kecaman paling keras dari Perdana Menteri atas pemboman Israel terhadap wilayah yang terkepung dan serangan pemukim di wilayah pendudukan Wilayah Palestina.
Sanchez mengumumkan bahwa “komitmen pertamanya” untuk badan legislatif Spanyol adalah “bekerja di Eropa dan, tentu saja, di Spanyol untuk mengakui Negara Palestina”.
Komitmen Madrid untuk mengakui negara Palestina didasarkan pada resolusi yang disetujui oleh badan legislatif Spanyol – Cortes Generales – pada tahun 2015.
Ada spekulasi di Spanyol mengenai apakah Sanchez akan dapat tetap menjabat dalam waktu dekat, karena kebijakan dalam negeri yang kontroversial seperti amnesti pemerintahnya terhadap separatis Catalan.
Ia diperkirakan akan memenangkan pemilu kembali, karena partai Sosialisnya telah mencapai kesepakatan dengan partai-partai kecil untuk memastikan dukungan dari sejumlah legislator.
Pengumuman Perdana Menteri Spanyol mengenai komitmennya dan kecamannya atas pembunuhan tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel terjadi pada saat meningkatnya ekspresi ketidakpuasan di Eropa terhadap tindakan negara Pendudukan.
Belgia, misalnya, juga telah menyatakan keprihatinannya atas masalah ini, dan wakil Perdana Menteri, Petra De Sutter, pekan lalu meminta pemerintah Belgia untuk menerapkan sanksi terhadap Israel dan menyelidiki pemboman rumah sakit dan kamp pengungsi di Gaza.
Menteri Kerjasama Pembangunan Belgia, Caroline Gennez, juga mengungkapkan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan untuk mengakui Negara Palestina, dengan menyatakan bahwa “penting untuk mencapai perdamaian dalam jangka panjang”.(res)