(IslamToday ID)—Survei Geologi AS melaporkan adanya gempa bumi berkekuatan 6,7 skala Richter yang mengguncang Filipina bagian selatan.
Bencana ini menyebabkan orang-orang mengungsi dari gedung-gedung dan sebagian langit-langit pusat perbelanjaan runtuh.
“Tidak ada ancaman tsunami yang dikeluarkan setelah gempa melanda provinsi Sarangani di pulau utama Mindanao di selatan pada kedalaman 78 kilometer (48 mil) pada pukul 08.14 GMT,” ungkap USGS dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (17/11/2023).
Dilansir dari TRTWorld, Jumat (17/11/2023), belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun gempa tersebut terasa di wilayah luas di pulau pegunungan tersebut.
Sebuah foto yang dibagikan di Facebook menunjukkan langit-langit yang runtuh di dalam sebuah pusat perbelanjaan di General Santos City, kurang dari 100 kilometer dari pusat gempa.
Sebuah video menunjukkan pembeli yang ketakutan di mal lain di kota yang sama bersembunyi di bawah meja restoran cepat saji dan berteriak ketika gedung berguncang dan pecahan langit-langit berjatuhan.
“Sekitar 30 siswa di sekolah menengah terdekat dirawat karena kesulitan bernapas karena panik setelah gempa,” ungkap Adrian Imbong, seorang pekerja layanan medis darurat di General Santos City.
Tidak Ada ‘Kerusakan Besar’
Gempa bumi merupakan kejadian sehari-hari di Filipina, yang terletak di sepanjang “Cincin Api” Pasifik, sebuah busur aktivitas seismik dan vulkanik yang intens yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Sebagian besar dampaknya terlalu lemah untuk dirasakan oleh manusia, namun dampak yang kuat dan merusak datang secara acak dan tidak ada teknologi yang tersedia untuk memprediksi kapan dan di mana hal tersebut akan terjadi.
Raquel Balaba, 58, sedang bersama cucu-cucunya di sebuah sekolah dasar di General Santos City ketika mereka merasakan tanah bergerak.
“Kami berada di lapangan terbuka namun gempanya sangat kuat sehingga anak-anak menjadi sangat ketakutan dan mulai menangis,” ungkap Balaba.
“Aku benar-benar pusing jadi aku mencoba istirahat sekarang. Tapi syukurlah tidak ada seorang pun di sini yang terluka.”
Beberapa sekolah di kotamadya Jose Abad Santos di provinsi Davao Occidental melaporkan adanya retakan di gedung mereka, kata Jason Sioco, anggota badan bencana setempat.
Namun dia mengatakan belum ada laporan korban cedera atau “kerusakan besar”.
“Signal listrik dan telepon sempat padam beberapa saat, namun listrik kembali menyala,” ujarnya.(res)