(IslamToday ID) – TikTok terus menerus mendapat tekanan dari kalangan Partai Republik di Amerika Serikat setelah media sosial itu mengalami lonjakan konten pro-Palestina menyusul agresi penjajah Israel terhadap Gaza.
Politisi dari kalangan Partai Republik secara terang-terangan menuduh TikTok dengan sengaja mempromosikan konten-konten dengan tujuan “mencuci otak anak muda Amerika” agar mendukung Hamas.
Namun, menurut keterangan pers TikTok pada awal pekan lalu menyatakan, meledaknya konten-konten pro-Palestina bukan karena algoritma, melainkan para remaja di AS memang saat ini mendukung Palestina.
“Perubahan sikap anak muda yang mendukung Palestina terjadi jauh sebelum adanya TikTok,” demikian rilis TikTok.
“Dukungan untuk Israel (dibandingkan dengan simpati kepada Palestina) telah menurun di antara anak-anak muda Amerika sejak lama. Ini adalah bukti dengan melihat data polling Gallup terhadap milenial sejak 2010, jauh sebelum TikTok ada.”
Data yang ditautkan dengan keterangan pers TikTok menyatakan bahwa simpati terhadap Israel solid di kalangan generasi lebih tua di AS, tapi di kalangan milenal terbelah imbang, dengan angka 42 persen lebih simpati kepada Palestina dan 40 persen simpati kepada Israel.
Adapun untuk gen Z, TikTok mengakui data yang ditampilkan polling sedikit.
“Terlalu sedikit anggota gen Z (18-22 tahun) dalam laporan polling terakhir, namun data terbatas itu menyiratkan pandangan (gen Z) yang sama dengan milenial.”
Rilis TikTok juga menyatakan, menghitung jumlah video yang berasosiasi dengan tagar juga tidak cukup secara konteks dalam memahami TikTok. [sya]