(IslamToday ID) – Surat kabar Amerika Serikat (AS) The New York Times melaporkan hasil investigasi visualnya menunjukkan penjajah Israel yang menggunakan “bom terbesar dan paling menghancur” selama perang di Gaza enam pekan terakhir.
Bom ini digunakan di selatan Jalur Gaza di mana militer Israel klaim daerah aman bagi warga sipil.
“Temuan mengungkapkan bom seberat 2.000 pon menimbulkan ancaman bagi warga sipil yang mencari tempat aman di seluruh Gaza selatan,” kata The New York Times seperti dikutip Aljazirah, Jumat (22/12/2023).
Harian itu menambahkan pakar senjata mengatakan “pasukan AS hampir tidak pernah lagi menjatuhkan bom seberat itu di daerah padat penduduk.”
The New York Times melaporkan saat ditanya tentang pengeboman di selatan Gaza, juru bicara Israel mengelak.
Sementara itu dikutip dari Aljazirah, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu sampai Kamis (21/12/2023) korban jiwa dari Palestina mencapai 20.057 orang.
Ketika pertempuran berkecamuk, beberapa hari terakhir ini upaya-upaya diplomatik untuk mencegah bencana kemanusiaan dan menyepakati gencatan senjata baru juga semakin intensif dilakukan.
Kunjungan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh ke Mesir untuk melakukan negosiasi sudah memasuki hari kedua.
Sebelumnya jarang pemimpin Hamas melakukan intervensi pribadi, negosiasi ini menandakan tahapan penting dalam diplomasi.
Kelompok pejuang lainnya di Palestina, Jihad Islam juga mengatakan pemimpinnya sedang menuju ke Mesir.
“Ini adalah diskusi dan negosiasi yang sangat serius, dan kami berharap mereka mengarah ke satu tujuan,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby kepada di atas pesawat Air Force One pada Rabu (20/12/2023) lalu.
Sebelumnya negara-negara penengah termasuk Mesir dan Qatar bertemu secara terpisah dengan Hamas dan Israel.[sya]