(IslamToday ID) – Denmark akan kirim kapal fregat untuk bergabung dengan satuan tugas (satgas) maritim yang dibentuk Amerika Serikat (AS) di Laut Merah.
Satgas tersebut dibentuk merespons penghadangan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial yang melintasi wilayah perairan tersebut demi mendukung Palestnia.
Denmark akan mengajukan resolusi ke parlemen pada Januari mendatang untuk berkontribusi pada Operation Prosperity Guardian yang dipimpin AS. Kapal fregat Denmark dapat dikerahkan ke Laut Merah pada akhir Januari.
Sejak 19 November 2023, kelompok Houthi telah menyita atau menyerang belasan kapal komersial yang melintasi Laut Merah dengan menggunakan drone serta rudal.
Houthi menjelaskan mereka hanya membidik kapal-kapal milik atau menuju pelabuhan Israel.
Serangan terhadap kapal-kapal tersebut merupakan bentuk dukungan Houthi terhadap perjuangan dan perlawanan Palestina.
Sejak Houthi aktif menyerang kapal-kapal di Laut Merah, sejumlah perusahaan kargo memutuskan untuk menghindari wilayah perairan tersebut.
Perubahan jalur laut dengan menghindari pelayaran melintasi Laut Merah ini menyebabkan penundaan pengiriman kargo. Hal itu karena Laut Merah merupakan jalur terpendek antara Asia dan Eropa melalui Terusan Suez.
Laut Merah adalah salah satu jalur laut terpenting yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
Pada 18 Desember 2023 lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan peluncuran Operation Prosperity Guardian (OPG). Dia mengatakan, OPG dibentuk sebagai respons atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Sementara itu, kelompok Houthi menyampaikan, pembentukan satgas maritim oleh AS dan sekutunya tidak akan mengubah sikap serta dukungan mereka untuk Palestina.
“Posisi kami tidak akan berubah terhadap isu Palestina, baik aliansi angkatan laut dibentuk atau tidak,” kata pejabat Houthi, Mohammed Abdulsalam, kepada Reuters, 19 Desember 2023 lalu.
“Posisi kami dalam mendukung Palestina dan Jalur Gaza akan tetap ada hingga berakhirnya pengepungan, masuknya makanan dan obat-obatan, dan dukungan kami terhadap rakyat Palestina yang tertindas akan terus berlanjut,” tambah Abdulsalam.[sya]