(IslamToday ID) – Parlemen Uni Eropa menyerukan “gencatan senjata permanen” di Gaza dan dimulainya upaya politik untuk menemukan solusi atas perang antara Israel dan Hamas pada Kamis.
Namun resolusi tersebut hanya bersifat simbolis dan tidak mempunyai bobot hukum sehingga bisa disetujui dengan 312 suara mendukung, 131 menolak dan 72 abstain di ruang pleno Strasbourg setelah kompromi dibuat untuk menenangkan anggota parlemen sayap kanan-tengah.
Meski tidak memiliki kekuatan mengikat, resolusi Parlemen Uni Eropa dirancang untuk menunjukkan pandangan masyarakat Eropa. Resolusi tersebut akan diteruskan ke lembaga-lembaga Uni Eropa lainnya, anggota UE, pemerintah Israel, badan-badan Palestina, Mesir, dan PBB.
Permohonan gencatan senjata tersebut mewakili perubahan signifikan dalam posisi Parlemen sebelumnya, yang disepakati pada Oktober, yang menyerukan “jeda” kemanusiaan untuk meningkatkan aliran bantuan menjangkau warga sipil Gaza.
Pemungutan suara saat itu menghasilkan 500 suara mendukung, 21 suara menentang, dan 24 suara abstain.
Seruan tajam ini muncul ketika jumlah korban tewas di Gaza mencapai lebih dari 24.000 orang, menurut kementerian kesehatan Gaza.[sya]