(IslamToday ID) – Di tengah pertempuran sengit dan tembakan roket dan rudal Hizbullah yang hampir terus-menerus ke arah wilayah utara Israel, Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant bertemu dengan utusan Amerika Serikat (AS) Amos Hochstein, Minggu (4/2/2024).
Pada pertemuan itu, panglima perang tentara Israel (IDF) itu menyampaikan dua pesan permintaan ke AS untuk disampaikan ke pihak Lebanon.
Menurut laporan koresponden urusan politik lembaga penyiaran publik Israel, KAN, Amichai Stein, pertemuan Gallant dengan Hochstein sangatlah penting, di mana dalam pertemuan tersebut, Gallant bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Presiden Isaac Herzog, dan Menteri Kabinet Perang Benny Gantz.
Kabarnya, Gallant menguraikan dua permintaan utama Israel selama bertemu dengan Hochstein.
Pertama, Galant menekankan perlunya menghilangkan ancaman infiltrasi dengan mendorong pasukan Radwan menjauh dari perbatasan menuju Sungai Litani.
Kedua, Menteri Keamanan Israel itu menekankan perlunya mengatasi ancaman penembakan roket anti-tank (ATGM) di wilayah utara Israel, yang secara langsung terkait dengan kemampuan Hizbullah untuk meluncurkan rudal terhadap struktur militer di sepanjang wilayah utara.
“Pendudukan Israel menuntut Hizbullah menjaga jarak 8 hingga 10 kilometer dari perbatasan,” kata laporan itu.
Hal terpenting, Gallant menggarisbawahi, Tentara Israel menginginkan pemahaman yang komprehensif, dan menyatakan kalau penghentian tembakan oleh Hizbullah saja tidak akan cukup.
Dua permintaan dari Gallant itu berbalut ancaman kepada AS, karena situasi mereka yang saat ini terpojok.[sya]