(IslamToday ID) – Rusia dan China sebut Amerika Serikat (AS) telah memicu meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul serangan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah.
“Jelas bahwa serangan udara Amerika sengaja ditujukan untuk memicu konflik,” ujar Vasily Nebenzia, Duta Besar Rusia untuk PBB.
Sementara itu, Duta Besar China untuk PBB Jun Zhang juga menyatakan hal serupa dan menyebut tindakan AS justru semakin memperparah konflik di kawasan tersebut.
“Tindakan yang diambil AS justru akan semakin memperburuk situasi di Timur Tengah,” kata Zhang.
Sebagaimana diketahui, militer AS telah menyerang puluhan sasaran di Suriah dan Irak pada akhir pekan lalu sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak (drone) pada 28 Januari 2024 di sebuah pangkalan di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS.
Serangan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bahwa perang yang sedang berlangsung di Gaza dapat berubah menjadi konflik regional.
Serangan yang dilakukan AS juga menuai kecaman dari pemerintah Irak, Suriah, dan juga Iran, yang menyangkal terlibat dalam serangan pesawat tak berawak bulan lalu.
“Setiap upaya untuk mengaitkan tindakan ini dengan Iran atau angkatan bersenjatanya adalah menyesatkan, tidak berdasar dan tidak dapat diterima,” kata Amir Saeid Iravani, Duta Besar Iran untuk PBB.
“Kami berjanji, jika Iran menghadapi ancaman, serangan atau agresi apa pun yang memengaruhi keamanannya, kami tidak akan ragu untuk menggunakan hak yang melekat padanya untuk merespons dengan tegas,” sambungnya.
Seorang pejabat PBB menyerukan semua pihak untuk mundur dari jurang konflik dan mempertimbangkan kerugian yang tidak dapat ditanggung akibat potensi konflik regional.
“Saya mengimbau Dewan untuk terus secara aktif melibatkan semua pihak terkait untuk mencegah eskalasi lebih lanjut yang merusak perdamaian dan keamanan regional,” ungkap Rosemary DiCarlo, wakil sekretaris jenderal urusan politik dan pembangunan perdamaian.[sya]