(IslamToday ID) – Pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, mengecam serangan yang dilancarkan “trio jahat” terhadap negara-negara Arab termasuk Yaman, Iral dan Suriah.
Ia menegaskan serangan “trio jahat” itu tidak akan mempengaruhi tekad warga Yaman untuk membela Palestina.
Adapun “trio jahat” yang dimaksud Abdul-Malik ialah Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Israel.
Abdul-Malik al-Houthi juga memuji keberanian warga Yaman dalam melawan ancaman dari negara-negara besar.
“Saat ini negara kita adalah negara yang sangat besar dengan lokasi geografis yang sangat penting, yang memilki banyak sumber daya ekonomi, tetapi dibelenggu,” kata Abdul-Malik dikutip dari Press TV.
Dia turut menegaskan pentingnya sikap tegas dalam mendukung warga Palestina dengan cara menyerang kapal terafilisiasi Israel.
Tindakan Houthi itu membuat AS dan sekutunya berang dan melancarkan serangan ke Yaman.
“AS meneror sebagian besar negara, sebagian besar pemimpin mereka, dan sebagian besar tentara mereka dengan bahasa ancaman atau intimidasi,” ujar pemimpin Houthi itu.
“Rakyat tercinta kita, terlepas dari kenyataan bahwa setelah agresi yang berlangsung 9 tahun dan belum juga berhenti, memilihi sikap terhormat.”
“Kita mulai melawan trio jahat, yakni Amerika, Israel, dan Inggris, dan kita siap untuk berkorban dan yakin akan menang.”
Kemudian, dia berujar bahwa Yaman adalah negara yang merdeka atau bebas sehingga tidak bisa dipengaruhi oleh hegemoni AS.
“Jika kita menjadi mengikuti pengkhianatan dan kerja sama secara diam-diam, Amerika dan Inggris tidak akan melancarkan agresi terhadap kita,” ujarnya menjelaskan.
Dia menyebut apa pun yang dilakukan oleh “trio jahat” itu tidak akan mempengaruhi sikap Houthi dan menghancurkan tekad rakyat Yaman.[sya]