(IslamToday ID) – Pertempuran Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) melawan Yaman menjadi perang dengan armada terbesar yang pernah dikerahkan AS sejak Perang Dunia II.
Konflik Angkatan Laut AS saat ini dengan angkatan bersenjata pimpinan Ansarallah Yaman di Laut Merah adalah salah satu pertempuran paling signifikan yang pernah dilakukan Angkatan Laut AS selama beberapa dekade, kata seorang laksamana AS pada 18 Februari.
“Saya pikir Anda harus kembali ke Perang Dunia II di mana Anda memiliki kapal-kapal yang terlibat dalam pertempuran,” kata Wakil Laksamana Brad Cooper kepada program 60 Minutes CBS News dalam sebuah wawancara yang disiarkan hari Minggu.
“Saat saya bilang terlibat dalam pertempuran, di mana mereka tertembak, kita tertembak, dan kita balas menembak,” lanjutnya.
Cooper, wakil komandan Komando Pusat AS, mengatakan Angkatan Laut telah mengirimkan sekitar 7.000 pelaut ke Laut Merah.
CBS melaporkan bahwa Angkatan Laut AS juga telah menembakkan sekitar 100 rudal permukaan-ke-udara standar terhadap rudal dan drone Yaman.
Sejak pertengahan November, angkatan bersenjata Yaman telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel yang berlayar melalui Selat Bab al-Mandab di Laut Merah.
Ansarallah berkomitmen untuk menghentikan serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang oleh dunia internasional disebut sebagai genosida.
Namun, alih-alih meminta Israel untuk menyetujui gencatan senjata dan merundingkan diakhirinya konflik Gaza, di mana Israel telah membunuh lebih dari 29.000 ribu juwa, AS dan Inggris justru mengirim kapal perang ke Laut Merah untuk menyerang pasukan Yaman.[sya]