(IslamToday ID) – Otoritas kesehatan Korea Selatan melaporkan bahwa ribuan dokter magang di sejumlah rumah sakit terbesar untuk melakukan aksi mogok kerja pada Rabu ini (21/02).
Sikap itu dilakukan guna memprotes rencana penerimaan lebih banyak mahasiswa di sekolah kedokteran. Akibatnya, hal ini menyebabkan terganggunya perawatan sejumlah pasien.
Pemerintah Korea Selatan berniat meningkatkan penerimaan mahasiswa baru di sekolah kedokteran yang semula berjumlah 3.000 menjadi 5.000 orang mulai tahun akademik 2025 mendatang, kemudian bakal diperbanyak lagi menjadi 10.000 mahasiswa di tahun 2035.
Menurut para mahasiswa kedokteran dan para dokter yang mengikuti aksi protes ini, Korea Selatan sudah memiliki cukup dokter.
Sehingga, upaya pihak pemerintah yang paling pertama harusnya adalah meningkatkan pendapatan dan kondisi kerja, khususnya bagi para dokter spesialis yang membutuhkan banyak kebutuhan seperti pediatri, dan pengobatan darurat, sebelum memutuskan untuk merekrut lebih banyak mahasiswa.
Asosiasi Dokter Residen dan Koas Korea, menyebut bahwa rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran yang dianggap sebagai taktik politik menjelang pemilu di bulan April 2024 mendatang.
“Kami tidak bisa tinggal diam dan menyaksikan kebijakan medis ini dibuat hanya demi kepentingan pemilu. Bahkan saat dalam situasi pelatihan yang buruk, tidak ada satu pun dokter residen yang berniat meninggalkan rumah sakit,” kata Asosiasi itu dalam sebuah pernyataan.[sya]